News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Eks PM Israel Ehud Olmert Tuding Netanyahu Ingin Hancurkan Israel: Sudah Saatnya Usir Dia

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

TRIBUNNEWS.COM – Mantan Perdana Menteri (PM) Israel Ehud Olmert menuding PM Israel saat ini, Benjamin Netanyahu, ingin menghancurkan negaranya sendiri.

Tudingan itu disampaikan Olmert dalam kolom opini pada laman surat kabar terkenal Israel, Haaretz.

Olmert mengklaim Netanyahu sengaja memperpanjang perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.

“Keinginan untuk mengulur-ulur perang tanpa menentukan tanggal berakhirnya adalah alasan tujuan yang tepat belum ditetapkan bagi pasukan tempur,” kata dia dalam opininya.

Dia juga menuding Netanyahu ingin memperluas perang di Gaza dan melancarkan serangan militer terhadap Hizbullah di Lebanon.

Menurut dia, Netanyahu memang enggan mencapai kesepakatan dengan Lebanon guna menyudahi konflik saat ini dan mengembalikan para pemukim Israel ke rumah mereka di dekat perbatasan.

Kemudian, Olmert menyebut Netanyahu sengaja mengambil langkah untuk memperluas kekerasan di Tepi Barat.

Kekerasan itu akan memicu perluasan kejahatan perang terhadap warga Palestina.

Mantan perdana menteri Israel Ehud Olmert menghadiri demonstrasi menentang RUU reformasi peradilan kontroversial pemerintah Israel, di Tel Aviv pada 1 Maret 2023. (JACK GUEZ / AFP)

“Kejahatan seperti itu sudah dilakukan oleh banyak warga israel, biasanya mereka bukan personel wajib militer, tetapi milisi swasta yang berisi para penjahat yang menenteng senjata, yang dalam kebanyakan kasus diberikan kepada mereka,” ujar dia.

“Senjata ini membantu mereka dalam kerusuhan dan melindungi mereka ketika mereka menganiaya warga Palestin: membakar rumah mereka dan menghancurkan ladang yang menjadi penghidupan dan rezeki, serta membunuh warga tak berdosa secara langsung.”

Kata Olmert, Netanyahu sengaja membiarkan warga Israel yang masih disandera oleh Hamas di Gaza.

Baca juga: Netanyahu Hendak Dikudeta Militer Israel, Istri dan Anaknya Bocorkan Kronologisnya

“Penolakan atas kesepakatan yang akan memungkinkan semua sandera kembali ke Israel berdasarkan argumen bahwa hal itu akan mencegah kemenangan total atas Hamas,” ucap dia.

Dia menyebut kemenangan total bukanlah pilihan saat, bahkan bukan pilihan sejak Netanyahu menyampaikannya.

Hal itu, kata Olmert, dimaksudkan sebagai cara dia agar bisa menyalahkan militer dan pasukan tempur atas kegagalannya.

“Perdana menteri itu melalui wakilnya, anggota keluarga, dan corong di berbagai media secara sistematis menjalankan kampanye terhadap pemimpin militer, keamanan, politik yang tidak segera memperhatikan setiap kata yang diucapkannya.”

Olmert meyakini Netanyahu sengaca menyebarkan “racun”, hasutan, cibiran, dan berusaha merusak kepercayaan warga Israel kepada para pemimpin militer saat perang.

Dia menuding Perdana Menteri Israel sengaja membahayakan nyawa tentara dengan mendekatkan mereka kepada bahaya.

“Ini karena penolakannya untuk menentukan tujuan pertempuran dan mengatur jadwal demi pencapaian mereka, atau membahas bagaiman Jalur Gaza dan Tepi barat akan diperintah ketika pertempuran berakhir.”

Di samping itu, dia berujar Netanyahu sengaja menghalangi kemungkinan pembentukan poros regional baru yang berdasarkan kerja sama di antara negara-negara Arab seperti Mesir, Yordania, dan Uni Emirat Arab, Bahrain, Arab Saudi, serta negara muslim lain di luar kawasan Timur Tengah.

Kata Olmert, perdana menteri sayap kanan itu sengaja ingin menghancurkan kerja sama politik, keamanan, dan militer di antara Israel dan Amerika Serikat.

“Selama bertahun-tahun lamanya, stabilitas politik Israel di panggung dunia berada pada dukungan absolut AS,” katanya.

“Netanyahu kini berusaha menghancurkan seluruh sistem kompleks ini.”

Baca juga: Tentara Zionis Diduga Berkonspirasi untuk Gulingkan Netanyahu, Istri PM Israel Singgung Kudeta

Kolase foto Benjamin Netanyahu dan Benny Gantz (Flash90)

Berdasarkan tudingan-tudingan yang telah disampaikannya, Olmert menyebut Netanyahu harus segera diadili di pengadilan rakyat Israel.

“Netanyahu tak ingin perang berakhir, dia tak ingin sandera pulang hidup-hidup, dan dia tak ingin rencana di utara yang akan mengembalikan penduduk ke rumah mereka,” kata Olmert.

“Dia tak ingin menghentikan perlakukan buruk dan pembunuhan warga Palestina di Yudea dan Samaria. Netanyahu menginginkan perang tanpa akhir sambil melemahkan hubungan Israel dengan tetangganya dan dengan Amerika Serikat.”

“Netanyahu ingin menghancurkan Israel, tak kurang. Sudah saatnya mengusir dia.”

(Tribunnews/Febri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini