News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Komentari Rencana Israel Serang Lebanon, Erdogan: Kami Lihat Kekuatan Barat di Belakang Layar

Penulis: Nuryanti
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepulan asap mengepul selama pemboman Israel di desa Khiam di Lebanon selatan dekat perbatasan dengan Israel pada 23 Juni 2024. Erdogan menuding Barat mendukung rencana Israel menyebarkan perang ke seluruh wilayah.

Perang seperti ini bisa jadi merupakan perang paling destruktif yang pernah dialami kedua belah pihak.

Israel dan Hizbullah masing-masing mendapat pelajaran dari perang terakhir mereka, pada 2006, konflik selama sebulan yang berakhir seri.

Mereka juga mempunyai waktu hampir sembilan bulan untuk bersiap menghadapi perang lainnya, bahkan ketika Amerika Serikat berusaha mencegah meluasnya konflik yang dapat memicu konfrontasi dengan Iran dan membahayakan pasukan AS di wilayah tersebut.

Hizbullah yang didukung Iran pada awalnya tampak terkejut dengan serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel, sekutu regionalnya, namun mulai menembakkan roket ke Israel utara pada hari berikutnya.

Sejak itu, Hizbullah dan Israel hampir setiap hari saling melancarkan serangan lintas batas dan meningkat secara bertahap.

Israel juga melakukan pembunuhan yang ditargetkan terhadap tokoh Hizbullah dan Hamas di Lebanon.

Baca juga: Irak Siap Gabung Hizbullah Perang Habis-habisan Lawan Israel, Beri Peringatan Keras ke AS

Puluhan ribu orang telah mengungsi di kedua sisi.

Tidak ada prospek bagi mereka untuk kembali dalam waktu dekat.

Pekan lalu, tentara Israel mengatakan pihaknya telah menyetujui dan memvalidasi rencana serangan di Lebanon.

Meskipun keputusan untuk melancarkan operasi semacam itu harus datang dari kepemimpinan politik negara tersebut.

Ilustrasi - Asap mengepul di desa Khiam di Lebanon selatan oleh serangan Israel pada Sabtu, 8 Juni 2024. (AFP/Jordan Times)

Update Perang Israel-Hamas

Serangan Israel menghantam pusat evakuasi yang ramai di Kota Gaza dan sebuah kamp pengungsi di Khan Younis.

Sebanyak 15 orang tewas, petugas penyelamat mencari korban selamat yang terperangkap di bawah reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan Israel di Beit Lahiya, Gaza utara.

Masyarakat di Gaza "mengalami kondisi yang tidak manusiawi" dengan sepertiga penduduknya memungut sampah untuk bertahan hidup di musim panas yang menyengat, kata kelompok bantuan Mercy Corps.

Militer Israel menangkap lima warga Palestina di tengah bentrokan sengit menyusul penggerebekan di kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki, media lokal melaporkan.

Baca juga: Serangan Tentara Israel Sebabkan Lebih dari 20.000 Anak-anak Hilang di Gaza, Data Save the Children

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini