News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Komentari Rencana Israel Serang Lebanon, Erdogan: Kami Lihat Kekuatan Barat di Belakang Layar

Penulis: Nuryanti
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepulan asap mengepul selama pemboman Israel di desa Khiam di Lebanon selatan dekat perbatasan dengan Israel pada 23 Juni 2024. Erdogan menuding Barat mendukung rencana Israel menyebarkan perang ke seluruh wilayah.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuduh negara-negara Barat mendukung apa yang disebutnya sebagai rencana Israel untuk menyerang Lebanon.

Erdogan juga menuding Barat mendukung rencana Israel menyebarkan perang ke seluruh wilayah.

"Israel kini mengarahkan perhatiannya ke Lebanon dan kami melihat kekuatan Barat di belakang layar menepuk punggung Israel dan bahkan mendukung mereka," ujarnya, Rabu (26/6/2024), dikutip dari Arab News.

Dalam pernyataannya, Erdogan menyebut rencana Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, melancarkan perang ke Lebanon akan menimbulkan sebuah bencana.

"Rencana Netanyahu untuk menyebarkan perang ke wilayah tersebut akan menimbulkan bencana besar," tambah dia.

Konflik Israel-Hizbullah Bisa Picu Bencana bagi Timur Tengah

Pada Selasa (25/6/2024), Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, telah memberi peringatan terkait konflik Israel dengan kelompok militan Hizbullah Lebanon.

Annalena Baerbock menyebut, meningkatnya ketegangan antara Israel dan Lebanon dapat memicu perang dengan 'konsekuensi bencana' bagi seluruh Timur Tengah.

Diberitakan Al Jazeera, ia mengatakan situasinya 'sangat serius' dan bisa menjadi tidak terkendali.

"Dengan setiap roket melewati Garis Biru, semakin besar bahaya bahwa situasi akan menjadi tidak terkendali, semakin besar bahaya bahwa kesalahan perhitungan akan memicu perang panas."

"Oleh karena itu, semua pihak yang memikul tanggung jawab harus menahan diri sepenuhnya, dan yang terpenting, Hizbullah harus berhenti menembaki Israel," ujarnya kepada wartawan di Yerusalem setelah pertemuannya dengan para pejabat Israel.

Sebagai informasi, kekhawatiran meningkat atas meningkatnya baku tembak lintas batas antara pasukan Israel dan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran, sehingga memicu kekhawatiran hal itu dapat berubah menjadi perang besar-besaran.

Baca juga: Lolos Cegatan Iron Dome, Drone Perlawanan Irak Kembali Hantam Target Vital Israel di Kota Eilat

Netanyahu mengatakan pasukan Israel kini mengakhiri bagian paling intens dari perang Gaza dan akan dikerahkan kembali ke perbatasan utara, sehingga menganggap tindakan tersebut sebagai tindakan defensif.

Dilansir AP News, prospek perang besar-besaran antara Israel dan kelompok militan Hizbullah di Lebanon membuat takut masyarakat di kedua sisi perbatasan.

Namun, beberapa orang melihatnya sebagai dampak yang tak terhindarkan dari perang Israel melawan Hamas di Gaza.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini