TRIBUNNEWS.COM – Presiden Israel Isaac Herzog kesal karena masyarakat dunia enggan membantu Israel dalam mengatasi serangan Hizbullah di perbatasan utara.
Herzog menganggap masyarakat dunia hanya diam saja melihat konflik Israel-Hizbullah.
“Masyarakat dunia hampir tidak melakukan upaya sedikit pun, tidak berkontribusi terhadap keamanan warga Israel,” kata Herzog pada hari Rabu ketika meninjau wilayah Israel utara yang menjadi target Hizbullah, dikutip dari Walla.
Herzog kemudian meminta pemerintah segera membantu warga setempat.
“Saya meminta semua pihak terkait untuk membantu bertindak dengan jauh lebih cepat.”
Dalam kunjungan di daerah utara itu Herzog ditemani oleh istrinya. Mereka menginap di Kota Safed.
Keduanya bertemu dengan wali kota dan perwakilan usaha setempat yang menyampaikan situasi di sana.
Herzog mengatakan masyarakat dunia tak akan terkejut apabila situasi di perbatasan Israel-Hizbullah menjadi terkendali.
Kata dia, hal itu karena masyarakat dunia tak ingin membantu keamanan warga Israel.
PBB peringatkan risiko mengerikan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada hari Selasa, (25/6/2024), memperingatkan risiko besar yang muncul jika konflik Israel-Hizbullah terus meningkat.
Baca juga: Milisi Pro-Iran Akui Pasok Senjata dari Irak, Suriah lalu ke Hizbullah untuk Lawan Israel
Menurut PBB, konflik itu tidak hanya akan menimbulkan penderitaan bagi warga sipil Lebanon dan Israel, tetapi juga konsekuensi mengerikan bagi kawasan Timur Tengah.
Sehari berselang Koordinator Khusus PBB untuk Timur Tengah, Tor Wennesland, mendesak kedua belah pihak untuk mengambil tindakan guna mengurangi ketegangan.
Dalam beberapa minggu terakhir aksi saling serang di perbatasan Israel-Lebanon memang meningkat.
Israel terancam dihujani setengah juta rudal
Beberapa waktu lalu Mufti Besar Lebanon, Sheikh Ahmad Qabalan, mengatakan kelompok Hizbullah bisa menembakkan setengah juta rudal ke Israel jika kelak perang Israel-Lebanon meletus.