News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-856: Jengkel AS dan Sekutu Ikut Campur, Rusia Bakal Kurangi Kerja Sama

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Vladimir Putin sukses memenangi hasil penghitungan suara sementara Pemilu Rusia dengan perolehan suara mutlak 87,8 persen. Jengkel dengan keterlibatan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya dalam perang di Ukraina, Rusia mempertimbangkan kemungkinan untuk mengurangi kerja sama dengan negara-negara Barat. Inilah rangkuman peristiwa yang terjadi dalam perang Rusia-Ukraina hari ke-856 pada Jumat (28/6/2024).

* Kepala NATO, Jens Stoltenberg mengatakan bahwa aliansi militer yang "tangguh" dapat mengatasi perubahan politik apa pun di negara-negara besar.

Komentar itu disuarakan menjelang pemilihan umum yang penting di AS dan Prancis.

Pemungutan suara berisiko tinggi di kedua sisi Atlantik menampilkan kandidat sayap kanan garis keras yang secara historis memusuhi aliansi militer dan dikenal memiliki hubungan hangat dengan Rusia, musuh utamanya.

* Seorang warga Rusia didakwa berkonspirasi untuk meretas dan menghancurkan sistem komputer dan data di Ukraina dan negara-negara sekutunya termasuk AS.

Departemen Kehakiman AS mengumumkan hadiah $10 juta untuk informasi terkait masalah ini.

Sebelum invasi ke Ukraina pada Februari 2022, Amin Timovich Stigal, 22 tahun, yang masih buron.

Ia menargetkan sistem dan data pemerintahan Kyiv yang tidak memiliki peran terkait militer, demikian dugaan departemen tersebut.

"Sistem komputer di AS dan negara-negara lain yang memberikan dukungan kepada Ukraina kemudian menjadi sasaran," kata Departemen Kehakiman, Rabu (26/6/2024).

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-855: AS Tuduh Warga Rusia Bantu GRU Bobol Sistem Pemerintah Ukraina

* Sementara itu, ada perkembangan terbaru mengenai kondisi Reporter Wall Street Journal Evan Gershkovich.

Gershkovich diadili secara tertutup di Yekaterinburg pada hari Rabu kemarin setelah 15 bulan setelah penangkapannya di kota Rusia.

Ia ditahan atas tuduhan spionase yang dibantah keras olehnya kantornya dan pemerintah AS.

Pria berusia 32 tahun itu ditangkap pada bulan Maret 2023, saat dalam perjalanan peliputan berita ke Yekaterinburg, di Pegunungan Ural, dengan pihak berwenang mengklaim tanpa memberikan bukti apa pun bahwa ia mengumpulkan informasi rahasia untuk AS.

* Negara-negara Uni Eropa menyetujui paket sanksi terhadap Belarus pada hari Rabu, kata diplomat UE dan Belgia, untuk mencoba menutup jalur guna menghindari pembatasan terhadap Rusia.

“Paket ini akan memperkuat langkah-langkah kami dalam menanggapi invasi Rusia ke Ukraina, termasuk memerangi penghindaran sanksi,” kata Belgia, yang memegang jabatan presiden UE hingga akhir Juni, pada X.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini