News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Hasil Survei: Banyak Warga Israel Ingin Netanyahu Mundur, Takut Perjanjian soal Sandera Disabotase

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Israel dilaporkan dilanda kepanikan di tataran warganya hingga pemimpin politik dan pemerintahan setelah Iran bersumpah akan membalas serangan Israel ke konsulatnya di Damaskus, Suriah, Senin (1/4/2024).

TRIBUNNEWS.com - Hasil survei yang dilakukan Channel 12 Israel menunjukkan dua pertiga warga Israel menuntut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mundur dari jabatannya.

Mereka juga meminta Netanyahu supaya menahan diri untuk tidak terlibat lagi dalam dunia politik, termasuk mencalonkan diri untuk masa jabatan ketujuh.

Mayoritas dari mereka yang juga merupakan keluarga para sandera Israel di Gaza, takut Netanyahu menyabotase perjanjian pertukaran sandera dengan faksi-faksi Palestina.

Terpisah, hal serupa juga disampaikan keluarga sandera Israel saat menggelar konferensi pers di dekat Kementerian Pertahanan di Tel Aviv.

"Jangan biarkan Netanyahu menyabotase perjanjian itu lagi," kata mereka, Sabtu (29/6/2024), dikutip dari Anadolu Ajansi.

Selain Netanyahu, pejabat Israel lainnya juga didesak untuk segera menyetujui gencatan senjata di Gaza dengan imbalan pembebasan seluruh sandera Israel.

"Desakan Netanyahu untuk memperpanjang perang, menghalangi kita bertemu orang-orang yang kita cintai," tegas mereka.

"Melanjutkan perang berarti membunuh para sandera di tangan pemerintah Israel!" lanjutnya.

Mereka memohon kepada Menteri Pertahanan, Yoav Galant; Kepala Staf, Herzi Halevi; serta pimpinan SHin Bet dan Mossad agar tidak membiarkan Netanyahu menyabotase perjanjian itu lagi.

Keluarga para sandera menyoroti, "rakyat memahami Netanyahu memperpanjang perang karena alasan pribadi; mencapai kesepakatan (untuk menghentikan perang dan menukar sandera) akan mengarah pada pemilihan umum dini dan berakhirnya pemerintahannya."

Sebelumnya, Netanyahu mengatakan ia hanya siap untuk "sebagian kesepakatan", di antaranya mengambil kembali beberapa tawanan Israel yang ditahan di Jalur Gaza.

Baca juga: 5 Negara Desak Warganya Tinggalkan Lebanon, Khawatir Perang Hizbullah dan Israel

Tetapi, Netanyahu menarik kembali pernyataannya, mengklaim ia berkomitmen terhadap proposal gencatan senjata di Gaza yang didukung oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

Israel "tidak akan mengakhiri perang sampai kami mengembalikan semua sandera."

"Kami tidak akan mengakhiri perang sampai kami melenyapkan Hamas dan memulangkan penduduk selatan dengan selamat ke rumah mereka,” kata Netanyahu di Knesset (parlemen Israel).

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini