Akibat penyerangan tersebut, seorang wanita, 51 tahun, dan putrinya, 14 tahun, terluka. Empat warga sekitar berusia 47 hingga 74 tahun juga terluka. Mereka didiagnosis menderita memar dan luka pecahan peluru."
Selain itu, 21 rumah dan mobil mengalami kerusakan.
Secara total, sejak awal invasi skala penuh, Rusia telah membunuh sedikitnya 2.044 orang dan melukai sedikitnya 5.210 warga sipil di Oblast Donetsk.
Sementara sebuah supermarket rusak akibat ledakan di kota Dnipro pada malam tanggal 30 Juni - 1 Juli 2024.
Mesk demikian dalam laporan awal menunjukkan tidak ada korban jiwa.
Korban Sipil Rusia di Krimea
Pada 23 Juni lalu, Rusia menuding Ukraina menyerang Krimea dengan rudal ATACMS yang berisi munisi tandan dan menyebabkan korban sipil.
Gubernur Sevastopol Mikhail Razvozhaev mengatakan setidaknya empat warga sipil termasuk dua anak tewas dan 151 orang terluka.
Russia Today mengabarkan, Kementerian Pertahanan Rusia telah mengklaim serangan rudal buatan Amerika Serikat oleh Ukraina itu terjadi pada Minggu siang di mana empat rudal berhasil ditembak, sedangkan satu lagi melenceng ke arah kota Sevastopol yang ledakannya menyebabkan banyak korban.
Amunisi kluster atau tandan berisi puluhan bom-bom yang lebih kecil telah dilarang di lebih dari 100 negara, termasuk Inggris, Perancis, dan Jerman.
Senjata jenis ini dianggap sangat berbahaya bagi warga sipil, karena amunisinya biasanya tersebar di wilayah yang luas dan tidak meledak di dalam tanah selama bertahun-tahun.