News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Tak Punya Banyak Prajurit, Ukraina Hanya Bisa Serang Balik Rusia Dengan Drone dan Rudal dari Barat

Penulis: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan Ukraina yang menjadi tahanan perang di Rusia. Ukraina kekurangan banyak prajurit hingga diperkirakan tak mampu menggelar serangan balik

TRIBUNNEWS.COM -- Serangan balik yang dulu digembar-gemborkan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky hingga kini belum juga digelar.

Belum terealisasinya operasi ofensif tersebut menimbulkan rasa pesimistis pihak Barat. Media-media Barat pun memperkirakan bahwa pasukan Ukraina saat ini semakin berkurang.

Bahkan perekrutan yang didukung leh UU Mobilisasi yang dilakukan saat ini ditanggapi dengan skeptis.

Baca juga: Dikenal Dekat Dengan Rusia Presiden Hongaria Temui Zelensky di Kiev, Ini Reaksi Kremlin

Media Amerika Serikat Wall Street Journal menyebutkan bahwa dua negara yang sedang berseteru sedang mengalami permasalahan kekurangan prajurit sehingga tidak terjadi terobosan berarti dari keduanya.

Ukraina disebut WSJ, saat ini hanya mengandalkan drone-drone dan rudal dari Barat untuk menyerang Rusia.

“Bagi Ukraina, setelah serangan balasan yang gagal pada musim panas lalu, tugas mereka saat ini adalah menggunakan senjata baru dari Barat untuk mempertahankan posisinya,” kata outlet tersebut pada hari Senin (1/7/2024).

WSJ mencatat bahwa Kiev hanya memiliki sedikit prospek untuk mencapai lebih dari sekedar mempertahankan garis depan dalam beberapa bulan mendatang.

Pasukan Zelensky pun memilih untuk menyerang Krimea dengan rudal jarak jauh yang dipasok oleh AS.

Kiev disebut telah mampu mengganti kerugian dan membangun sejumlah cadangan. Namun demikian, seorang pejabat Barat mengatakan Ukraina butuh ekuatan yang sangat besar untuk melancarkan serangan besar apa pun. Dan itu sulit terpenuhi.

Baca juga: Gempur Donetsk Dengan 2.793 Serangan, Rusia Klaim Rebut Spornoye dan Novoaleksandrovka

Sementara Die Welt Am Sonntag atau DW pesimis dengan Langkah Ukraina.

Media asal Jerman tersebut menyatakan bahwa pasukan Vladimir Putin masih lebih kuat di segala lini dari Ukraina.

Seperti halnya WSJ, DW juga menuliskan bahwa masalah terbesar Ukraina adalah kurangnya pasukan. Karena sejak awal perang, negara ini telah kehilangan enam digit tentara yang terbunuh atau terluka.

Untuk menutupi kerugian dan membentuk brigade baru, Ukraina membutuhkan setidaknya 200.000 tentara pada akhir tahun ini, atau 50.000 tentara per kuartal.

Namun sumber DW mengatakan bahwa Ukraina kesulitan untuk memenuhi kebutuhan ersebut.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini