Liga Arab Kutuk Perluasan Pemukiman Yahudi Israel di Tepi Barat: Tel Aviv Kudeta Perjanjian Oslo
TRIBUNNEWS.COM - Liga Arab mengutuk keputusan pemerintah Israel untuk memperluas permukiman dan menarik kekuasaan Otoritas Palestina di Area B Tepi Barat yang diduduki berdasarkan perjanjian perdamaian Oslo.
Sekretaris Jenderal organisasi pan-Arab, Ahmed Aboul Gheit menyebut keputusan tersebut sebagai “kudeta” terhadap Perjanjian Oslo, mengembalikan seluruh situasi ke titik nol dan konsolidasi pendudukan.
Baca juga: IDF Serahkan Kekuasaan ke Sipil Ekstremis di Bawah Smotrich, Tepi Barat di Tepi Aneksasi Israel
Dia menyerukan komunitas internasional “untuk melihat pemerintah Israel secara apa adanya, sebuah pemerintahan rasis sayap kanan yang tidak tertarik pada perdamaian, yang berupaya membongkar simbol Otoritas Palestina dan mengkonsolidasikan realitas pendudukan di Tepi Barat.”
"Keputusan terbaru ini menunjukkan kalau pemerintah Israel sepenuhnya menyerah pada kelompok sayap kanan karena berupaya melemahkan semua komponen solusi dua negara dan mempermalukan komunitas internasional, yang mengambil arah berlawanan, memperluas pengakuannya terhadap negara Palestina," kata juru bicara Aboul Gheit, Jamal Rushdie akhir pekan kemarin.
Dia mengatakan tindakan Israel akan semakin memperburuk situasi di Tepi Barat, memutarbalikkan waktu sebelum Perjanjian Oslo, dan menempatkan Palestina di bawah rezim pendudukan langsung, yang hanya dapat dicap sebagai apartheid.
Bentrok Polisi dan Pemukim Israel
Tekanan dunia Internasional belakangan membuat Israel 'terpaksa' melakukan aksi peredaman pemukim Yahudi di Tepi Barat yang melakukan ekspansi pembangunan ilegal di wilayah Tepi Barat.
Secara parsial, polisi dan tentara Israel dilaporkan melakukan pembongkaran di sejumlah titik di Tepi Barat.
Pemukim Israel merespons dengan secara brutal menyerang tentara Israel di wilayah Tepi Barat, Palestina.
Pasukan pendudukan Israel bentrok dengan pemukim Yahudi di Tepi Barat yang diduduki ketika mereka membongkar pos terdepan pemukim ilegal dini hari tadi, menurut rekaman video operasi polisi yang dilihat oleh Reuters.
Video tersebut menunjukkan ekskavator tentara menghancurkan bangunan darurat di pos terdepan Oz Zion yang dibangun di atas tanah pribadi Palestina.
Para pemukim duduk di seberang jalan kecil untuk memblokir akses, namun petugas menyeret mereka keluar dari jalan tersebut, video menunjukkan.
Para pemukim di pos terdepan menyalakan ban, melemparkan batu ke arah pasukan pendudukan Israel yang mengevakuasi bangunan di tanah pribadi Palestina yang berdiri selama dua tahun tanpa penegakan hukum, menurut Haaretz.
Belum ada komentar langsung dari otoritas Israel mengenai operasi tersebut.
Menurut hukum internasional, semua pemukiman dan pos-pos pemukiman yang dibangun di wilayah pendudukan Palestina adalah ilegal. Namun Israel membedakan kedua hal tersebut dengan melegalkan permukiman dan mengatakan bahwa pos-pos terdepan didirikan tanpa proses hukum.
Tepi Barat yang diduduki merupakan bagian inti dari tanah yang ingin didirikan oleh warga Palestina untuk mendirikan negara merdeka di samping Gaza.
Para pemukim melemparkan batu ke arah petugas IDF dan Administrasi Sipil di dekat pos terdepan Oz Zion.
Setelah itu, oknum bertopeng melemparkan batu ke arah mobil yang berada di jalan tersebut dan merusak kendaraan petugas Administrasi Sipil.
(oln/jn/memo/*)