News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

14 Brigade Baru Ukraina Tak Miliki Senjata, Pasokan Barat 'Lelet' Datang

Penulis: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Senjata pasokan Barat ke Ukraina lelet, kini 14 brigade baru Ukraina tak dipersenjatai

TRIBUNNEWS.COM -- Leletnya kedatangan senjata bantuan Barat membuat pasukan Ukraina masih 'menganggur'.

Pasukan tersebut tidak juga dikirim ke garis depan pertempuran karena menunggu datangnya persenjataan.

Presiden Volodymyr Zelensky Zelensky mengatakan 14 brigade barunya tak memiliki senjata.

"Kami memiliki brigade yang tidak bersenjata. Kami memiliki cadangan, kami memiliki 14 brigade tidak lengkap yang tidak memiliki senjata, yang telah dipilih dan didiskusikan. Paket-paket tersebut seharusnya datang, namun datangnya perlahan-lahan," kata Zelensky dikutip dari Bloomberg, Kamis (4/7/2024).

Seperti diketahui dalam satu brigade membawahi antara 3.000-5.000 serdadu, sehingga Ukraina kekurangan pasukan di garis depan.

Baca juga: Cerita Tentara Rusia dan Ukraina yang Membelot, Beri Info Rahasia Hingga Jadi Warga Negara Musuh

Padahal, sehari sebelumnya Amerika Serikat menyatakan akan mengirimkan paket bantuan pertahanan baru untuk Ukraina.

Paket tersebut antara lain rudal untuk sistem HIMARS, pencegat pertahanan udara, peluru artileri, dan senjata lainnya.

Sementara Institut Studi Perang (ISW) mengatakan, lambannya pasokan senjata akan menghalangi Ukraina untuk memperlengkapi semua brigade baru ini.

“Bantuan keamanan Barat yang tepat waktu dan tepat terus menjadi penentu penting kapan dan pada skala apa pasukan Ukraina dapat menentang inisiatif medan perang dan melakukan operasi serangan balik yang signifikan secara operasional di masa depan,” kata analis ISW dikutip Ukrinform.

Zelensky menegaskan bahwa sebenarnya pasukan Ukraina memiliki posisi yang lebih baik dalam hal sumber daya manusia dibandingkan beberapa bulan yang lalu.

Akan tetapi terbatasnya senjata menjadi masalah. Ia juga mengatakan bahwa kemampuan Ukraina untuk melakukan operasi serangan balasan di masa depan bergantung pada melengkapi brigade dengan alat berat, seperti seperti kendaraan tempur mekanis, pengangkut personel lapis baja, tank, dan artileri berat (kemungkinan merujuk pada setidaknya sepuluh brigade baru Ukraina yang direncanakan).

Komandan brigade Ukraina yang beroperasi di dekat Chasiv Yar memberikan penilaian serupa pada tingkat taktis pada tanggal 3 Juli, menyatakan bahwa pasukan Ukraina di wilayah operasinya lebih membutuhkan amunisi daripada tenaga kerja.

Baca juga: Terjadi Ledakan di Pabrik Senjata AS yang Dipasok ke Ukraina, 2 Orang Terluka

“Kemampuan Ukraina untuk melakukan operasi serangan balasan yang signifikan secara operasional pada waktu yang mereka pilih sangat penting untuk menghindari perang yang berlarut-larut,” kata laporan ISW.

Menurut analis ISW, pasukan Rusia saat ini kemungkinan sedang berusaha memanfaatkan inisiatif skala besar untuk mencoba memaksa Ukraina mengerahkan sumber daya manusia dan material untuk operasi pertahanan saat ini dan untuk mencegah Ukraina mengumpulkan personel dan sumber daya penting yang diperlukan untuk menentang inisiatif tersebut.

Ukraina Terdesak di Chasov Yar

Ukrinform juga menyebutkan pada Kamis (4/7/2024) terjadi 34 pertempuran dengan pasukan Rusia di wilayah Chasov Yar.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini