News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

200 Salvo Roket Hizbullah Hujani Israel, Pembalasan atas Kematian sang Panglima Tempur

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratusan roket Hizbullah Hujani Golan dan Galilea. Hizbullah Lebanon meluncurkan lebih dari 200 roket yang menargetkan posisi militer Israel, sebagai respons atas terbunuhnya Muhammad Nimah Nasser.

TRIBUNNEWS.COM - Salvo roket dari Perlawanan Islam Lebanon atau dikenal dengan Hizbullah menghujani Israel, sumber dari kelompok tersebut mengatakan kepada Al Jazeerea Arabic.

Hizbullah mengatakan, lebih dari 200 roket yang mereka luncurkan menargetkan posisi militer Israel.

Perlawanan Islam mengeklaim, agresi tersebut merupakan respons atas terbunuhnya komandan senior Hizbullah Muhammad Nimah Nasser pada hari Rabu (3/7/2024).

Nasser merupakan pejabat tinggi ketiga dalam kelompok itu yang tewas dalam hampir sembilan bulan pertempuran lintas perbatasan, yang telah memicu kekhawatiran akan eskalasi regional yang lebih luas.

Pengumuman kematian Nasser di Telegram kelompok itu, tidak menyebutkan lokasi.

Akan tetapi, sebuah sumber sebelumnya mengatakan kepada Al Jazeera, bahwa seorang komandan telah tewas di daerah Hosh di Tyre di Lebanon selatan.

Sebuah sumber yang dekat dengan kelompok itu mengonfirmasi kepada kantor berita AFP , Nasser telah tewas dalam serangan di Tyre.

Dikatakan, Nasser memiliki pangkat yang sama dengan Taleb Abdallah, komandan tinggi lainnya yang tewas akibat serangan Israel pada bulan Juni kemarin.

Saat itu, Abdallah adalah pejabat militer Hizbullah berpangkat tertinggi yang tewas sejak kelompok tersebut mulai memerangi Israel pada tanggal 8 Oktober sebagai tanggapan atas pemboman di Gaza.

Setelah tewasnya Abdallah, Hizbullah meluncurkan salah satu serangan roket terbesarnya ke Israel utara.

Israel konfirmasi targetkan Nasser

Baca juga: Mohammad Nehme Nasser

Militer Israel mengonfirmasi bahwa mereka menargetkan Nasser.

Israel mengatakan, Nasser adalah "rekan" Abdallah dan bertanggung jawab atas "serangan anti-tank dan roket dari Lebanon barat daya" milik Hizbullah.

Pada bulan Januari, serangan Israel juga menewaskan Wissam al-Tawil, komandan tinggi lainnya dari kelompok tersebut.

Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengatakan kelompoknya siap berperang tanpa pengekangan, tanpa aturan, dan tanpa batasan jika Israel melakukan serangan besar.

Sementara itu, Iran telah memperingatkan bahwa “semua Front Perlawanan” akan menghadapi Israel jika menyerang Lebanon, merujuk pada kelompok bersenjata yang didukungnya di seluruh wilayah.

Serangan terbaru ini terjadi di tengah meningkatnya pertempuran dan retorika tajam antara pejabat Hizbullah dan Israel yang telah membuat para mediator AS, Eropa, dan Arab bergegas mencegah eskalasi regional yang lebih luas.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan pada akhir Juni bahwa pasukan Israel harus mengalihkan fokus mereka ke Israel utara, sementara menteri sayap kanan Israel menyerukan invasi skala penuh ke wilayah yang dikuasai oleh Hizbullah di Lebanon.

Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengatakan Israel berusaha mencegah perang yang lebih luas, tetapi memperingatkan bahwa militernya memiliki kapasitas untuk membawa “Lebanon kembali ke Zaman Batu”.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini