Pilot Inggris mematikan transponder untuk menipu pilot Rusia. Menghadapi jumlah yang sangat banyak, kedua jet tempur Rusia harus segera mundur.
TRIBUNNEWS.COM, RUSIA - Menurut media Rusia, sebuah kejadian menarik baru-baru ini terjadi di Laut Hitam.
Laporan itu menyebutkan bahwa Angkatan Udara Kerajaan Inggris (RAF) mengirimkan sebuah pesawat pengintai RC-135W ke wilayah Sevastopol, didampingi oleh dua jet tempur Eurofighter Typhoon dengan transponder.
Selama misi tersebut, dua pesawat tempur pengawal terpisah dari pesawat pengintai.
Saat ini, dua jet tempur Rusia tak dikenal dengan cepat mendekati RC-135W yang terbang sendirian.
Namun terjadi situasi yang tidak terduga, sepasang Eurofighter lainnya dengan cepat muncul untuk mengawal.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-864: Ukraina dan UE Kecam PM Hongaria yang Temui Putin
Sebelumnya, kedua pesawat ini juga terbang dengan pesawat RC-135W namun tidak menyalakan transceiver.
Menghadapi keunggulan jumlah, jet tempur Rusia harus mundur.
Para blogger militer Barat memuji taktik Inggris dan menggambarkan insiden tersebut sebagai “kemenangan atas pilot Rusia.”'
Taktik RAF
Mematikan transponder merupakan langkah taktis dalam operasi militer untuk menghindari deteksi radar musuh.
Tindakan ini dimaksudkan untuk meminimalkan sinyal elektronik pesawat, sehingga lebih sulit dideteksi dan dilacak oleh sistem radar di darat dan di udara.
Namun terbang tanpa transponder di wilayah udara sipil berbahaya.
Hal ini meningkatkan risiko tabrakan di udara karena pesawat lain dan pengontrol lalu lintas udara mungkin tidak mengetahui lokasi pesawat.