TRIBUNNEWS.COM - Sumber senior Hamas mengatakan pihaknya menerima usulan Amerika Serikat (AS) untuk memulai perundingan pembebasan sandera Israel.
Hamas telah mencabut tuntutan agar Israel terlebih dahulu memulai berkomitmen pada gencatan senjata permanen sebelum menandatangani perjanjian.
Dan akan mengizinkan negosiasi untuk mencapai hal itu dalam fase pertama yang berlangsung selama enam minggu.
Dikutip dari Reuters, seorang pejabat Palestina yang dekat dengan upaya perdamaian mengatakan, proposal tersebut dapat mengarah pada perjanjian kerangka kerja jika diterima oleh Israel dan akan mengakhiri perang sembilan bulan antara Israel dan Hamas di Gaza.
Seorang sumber di tim negosiasi Israel, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan sekarang ada peluang nyata untuk mencapai kesepakatan.
Hal itu sangat kontras dengan kejadian sebelumnya dalam perang sembilan bulan di Gaza, ketika Israel mengatakan syarat yang diajukan Hamas tidak dapat diterima.
Juru bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak segera menanggapi permintaan komentar pada hari Sabtu.
Pada hari Jumat, kantornya mengatakan pembicaraan akan dilanjutkan minggu depan dan menekankan kesenjangan antara kedua belah pihak masih ada.
Usulan baru tersebut memastikan, para mediator akan menjamin gencatan senjata sementara, pengiriman bantuan dan penarikan pasukan Israel selama pembicaraan tidak langsung terus berlanjut untuk melaksanakan tahap kedua perjanjian tersebut, kata sumber Hamas.
Upaya untuk mengamankan gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza telah meningkat selama beberapa hari terakhir dengan diplomasi bolak-balik aktif antara Washington, Israel dan Qatar, yang memimpin upaya mediasi dari Doha, tempat kepemimpinan Hamas yang diasingkan bermarkas.
Sumber regional mengatakan pemerintah AS berusaha keras untuk mengamankan kesepakatan sebelum pemilihan presiden pada bulan November.
Baca juga: Video Sistem Rudal Bawah Tanah Canggih Hizbullah Muncul di Tengah Isu Israel Serang Lebanon
Netanyahu mengatakan pada hari Jumat, kepala badan intelijen Israel Mossad telah kembali dari pertemuan awal dengan mediator di Qatar dan bahwa negosiasi akan dilanjutkan minggu depan.
Perundingan Masih Alot
Israel mengatakan pada hari Jumat bahwa Hamas masih memiliki "kesenjangan" mengenai cara mengamankan gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera.
Meski begitu, Israel akan tetap mengirimkan delegasi untuk melakukan pembicaraan baru dengan mediator Qatar minggu depan.