Sejak dimulainya perang Israel di Gaza, pada tanggal 7 Oktober, gerakan Hizbullah Lebanon telah terlibat secara langsung, namun secara relatif terbatas, dalam perang melawan pendudukan Israel.
Namun, baru-baru ini, ketegangan yang meningkat telah menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya perang skala penuh.
Serangan Hizbullah Disebut Eskalasi Unik
Kelompok Hizbullah Lebanon melaporkan terus menyerang pasukan Israel.
Hal itu salah satunya sebagai bentuk dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.
Sebelumnya, Hizbullah telah meluncurkan serangan udara dengan satu skuadron drone penyerang ke markas batalion lapis baja Brigade 188 di Barak Rawia.
Baca juga: Israel Kembali Bunuh Komandan Senior Hizbullah, Kelompok Militan Lebanon Balas Luncurkan 100 Roket
Tentara Israel mengatakan usai serangan Hizbullah tersebut, 18 tentara Israel terluka, namun jumlah korban diperkirakan akan meningkat dalam beberapa waktu mendatang.
Diketahui serangan Hizbullah dianggap sebagai eskalasi yang unik karena dimaksudkan untuk menimbulkan korban sebanyak-banyaknya di antara pasukan pendudukan Israel.
Lantas berikut laporan Hizbullah lainnya terkait update serangannya dengan target Israel, mengutip Palestine Chronicle, Senin (1/7/2024).
Hizbbullah pada Minggu, (30/6/2024) menargetkan sebuah bangunan yang digunakan oleh tentara musuh di koloni Yir'on dengan senjata yang tepat, menghasilkan serangan langsung.
Selain itu, Hizbullah juga menargetkan markas Divisi 91 di barak Branit dengan rudal Burkan yang berat, menghantamnya secara langsung dan menghancurkan sebagian darinya, sehingga menimbulkan korban jiwa.
“Pejuang Perlawanan Islam, pada hari Minggu menargetkan markas Batalyon Sahel di barak Beit Hille dengan rudal Falaq. Itu terkena langsung dan sebagian hancur, dan dipastikan ada korban jiwa."
“Selain itu Pejuang Perlawanan Islam pada hari Minggu mengincar bangunan yang digunakan tentara musuh di pemukiman Metulla, langsung mengenainya," bunyi laporan tersebut.
Masih di hari yang sama Hizbullah melancarkan serangan udara dengan satu skuadron drone penyerang ke markas batalyon lapis baja Brigade 188 di Barak Rawia, dengan sasaran gedung komando dan lokasi pasukannya.
Serangan itu menyebabkan terjadinya kebakaran di dalamnya dan menyebabkan korban jiwa.