TRIBUNNEWS.COM - Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu lagi pada hari Rabu (3/7/2024) untuk kedua kalinya sejak Mei untuk menunjukkan aliansi mereka melawan Amerika Serikat dan sekutu Baratnya.
Dilansit Fox News, Xi Jinping dan Vladimir Putin menghadiri sesi tahunan Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) di Astana, Kazakhstan bersama dengan para pemimpin dunia lainnya.
SCO adalah sebuah kelompok yang didirikan untuk melawan dominasi Barat.
Selain Putin, Xi dan tuan rumah, Presiden Kazak Kassym-Jomart Tokayev, para pemimpin dari Pakistan, Uzbekistan, Tajikistan, Kyrgyzstan dan penjabat Presiden Iran Mohammad Mokhbar akan menghadiri konferensi SCO.
Dari sembilan negara anggota, hanya India yang tidak mengirimkan pemimpin nasionalnya.
Perdana Menteri Narendra Modi mengirimkan menteri luar negerinya ke pertemuan tersebut.
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko akan hadir karena sekutu utama Putin itu menjadi negara anggota ke-10.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga dilaporkan akan berada di Kazakhstan karena Turki memiliki status mitra dengan kelompok tersebut.
Pertemuan dua hari tersebut diadakan kurang dari seminggu menjelang KTT NATO di Washington, D.C.
Erdogan adalah satu-satunya pemimpin dunia yang akan menghadiri kedua acara besar tersebut.
Erdogan kadang-kadang menimbulkan rintangan bagi aliansi NATO, terutama saat Swedia dan Finlandia ingin bergabung dengan NATO setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Baca juga: Bertemu Xi, Putin: Hubungan Rusia-Cina Ada dalam Kondisi ‘Terbaik’
Turki berperan dalam berkomunikasi dengan Rusia di tengah perang dengan Ukraina dan telah menawarkan diri untuk sebagai mediator antara Moskow dan Kyiv.
Erdogan dilaporkan akan menggunakan sesi SCO untuk mencoba berdiskusi lebih lanjut dengan Putin, yang telah berulang kali menunda kunjungan ke Turki.
Dalam krisis geopolitik serupa, India berupaya menyeimbangkan hubungannya dengan Rusia sekaligus mempertahankan aliansinya dengan Barat.