Sosok Mohammad Nasser, Komandan Top Hizbullah yang Tewas di Bom Israel: Bisa Picu Perang Besar
TRIBUNNEWS.COM - Unit Media Militer Hizbullah merilis biografi singkat mendiang Mohammad Nehme Nasser atau disapa "Haji Abu Nehme".
Dia merupakan satu di antara komandan militer paling terkemuka di gerakan Hizbullah Lebanon.
Nasser dilaporkan terbunuh dalam sebuah serangan udara pasukan pendudukan Israel di Tirus, Lebanon pada Rabu (3/7/2024).
Baca juga: Amuk Balasan Hizbullah Berlanjut, Ratusan Drone-Roket Hajar Golan-Hula-Galilea Israel dalam Sejam
Lahir pada tanggal 6 Mei 1965, di kota Hadatha, Lebanon selatan, mendiang Nasser adalah salah satu pejuang pertama yang bergabung dengan Hizbullah di Lebanon.
Saat secara resmi bergabung dengan barisan gerakan politik dan militer Hizbullah pada tahun 1986, usianya masih 20 tahunan.
Dalam kiprahnya di Hizbullah, Nasser telah mengambil bagian dalam beberapa operasi tempur, sebagai bagian dari perjuangan Hizbullah untuk membebaskan kota-kota dan desa-desa yang diduduki di Lebanon dari cengkeraman militer Israel.
Dalam salah satu operasi tersebut, Haji Abu Nehme adalah salah satu dari beberapa pejuang yang memimpin serangan infiltrasi di situs militer Israel di Beit Yahoun, sebuah desa yang bertetangga dengan Hadatha dekat Beit Jbeil.
Menurut unit Media Militer Hizbullah, mendiang terluka beberapa kali selama perjuangan pembebasan, yang dicapai pada tanggal 25 Mei 2000.
Pembebasan ini menandai berakhirnya hampir 18 tahun pendudukan Israel.
Berkat keberaniannya, Nasser pangkat di sayap militer Hizbullah sambil terlibat dalam beberapa pertempuran selama hampir 40 tahun kariernya sebagai pejuang dan pemimpin Perlawanan.
Penghargaan Mohammad Nasser Pasca-Pembebasan
Meskipun mengalami banyak cedera, Nasser dinilai berkontribusi dalam pertahanan Lebanon dari agresi Israel
Dia juga termasuk orang yang ikut serta dalam konfrontasi perang Israel di Lebanon tahun 2006.
Selama partisipasinya dalam pertahanan Hizbullah melawan organisasi teror di Suriah, Irak, dan perbatasan timur Lebanon, Nasser kembali terluka di medan perang pada tahun 2015.