TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Partai Buruh Keir Starmer akan menjadi Perdana Menteri Inggris menggantikan Rishi Sunak.
Setelah berkuasa selama 14 tahun, Partai Konservatif menghadapi tantangan dalam sejumlah masalah, terutama penanganan ekonomi menyusul keluarnya negara itu dari Uni Eropa yang penuh gejolak.
Krisis biaya hidup, dengan inflasi mencapai 11,1 persen pada tahun 2022, diyakini telah merugikan Partai Konservatif.
Para pemilih juga merasa frustrasi dengan kesalahan manajemen pemerintah terhadap pandemi Covid-19 dan sistem perawatan kesehatan, sebagaimana terungkap dalam jajak pendapat.
Sementara itu, saat berbicara kepada wartawan di pusat kota London, Keir Starmer mengatakan tugas pemerintahan Buruh yang akan datang adalah "tidak lain dan tidak bukan adalah memperbarui ide-ide yang menyatukan negara kita".
"Kita harus mengembalikan politik ke layanan publik... beban akhirnya terangkat dari pundak negara besar ini," kata Starmer.
Siapa Keir Starmer? Simak profilnya berikut ini.
Sosok Keir Starmer
Pria dengan nama lengkap Sir Keir Rodney Starmer KCB PC QC, lahir pada 2 September 1962, Southwark, London, Britania Raya.
Ayahnya Keir Starmer adalah seorang pembuat perkakas dan ibunya bekerja sebagai perawat.
Ibunya mengidap penyakit Still, suatu kondisi autoimun langka yang akhirnya membuat dia tidak dapat berbicara atau berjalan.
Baca juga: Rishi Sunak Minta Maaf dan Akui Kalah dari Keir Starmer di Pemilu Inggris
Dia mengenyam pendidikan dasar di Reigate Grammar School, yang menjadi sekolah swasta dua tahun setelah dia bergabung.
Biayanya dibayar oleh pemerintah daerah setempat sampai dia berusia 16 tahun.
Keir Starmer mengenyam pendidikan di University of Leeds dan University of Oxford.
Dia menikah dengan Victoria Alexander yang berprofesi sebagai terapis okupasi di Layanan Kesehatan Inggris (NHS).
Mereka dikaruniai satu putra dan satu putri. Pemimpin Partai Buruh ini sering menyebut dirinya berasal dari "latar belakang kelas pekerja" di Oxted, Surrey.
Pendidikan hingga Karir
Starmer yang saat ini berusia 61 tahun, menjadi orang pertama di keluarganya yang melanjutkan pendidikan ke universitas dengan menempuh studi hukum di Leeds dan kemudian Oxford.
Pada 1987, ia menjadi pengacara dan mengembangkan spesialisasi di bidang hukum hak asasi manusia.
Pekerjaannya membawanya ke Karibia dan Afrika, tempat dia membela para tahanan yang menghadapi hukuman mati.
Pada akhir 1990-an, ia menawarkan jasanya secara gratis kepada aktivis McLibel yang digugat oleh McDonald's karena menyebarkan selebaran yang mempertanyakan klaim lingkungan dari raksasa makanan cepat saji tersebut.
Pada 2008, ia diangkat sebagai Direktur Penuntutan Umum, jaksa penuntut pidana paling senior di Inggris dan Wales.
Antara tahun 2008 dan 2013, ia mengawasi penuntutan anggota parlemen karena dugaan penyalahgunaan pengeluaran.
Baca juga: Akankah Keir Starmer Dukung Gencatan Senjata di Gaza Pasca-Menangi Kursi PM Inggris?
Ia juga memantau tuntutan jurnalis yang terkena peretasan telepon, dan perusuh muda yang terlibat dalam kerusuhan di seluruh Inggris.
Ia kemudian dianugerahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II yang jarang yakni "Sir".
Pada tahun 2015, Starmer terpilih sebagai anggota parlemen, mewakili kursi di London utara yang berhaluan kiri. cnbc
Hanya beberapa minggu sebelum dia terpilih, ibunya meninggal karena penyakit sendi langka yang membuatnya tidak bisa berjalan selama bertahun-tahun.
Setelah setahun setelah menjadi anggota parlemen, Starmer bergabung dengan pemberontakan anggota parlemen Partai Buruh atas anggapan kurangnya kepemimpinan sayap kiri radikal Jeremy Corbyn dalam kampanye referendum Uni Eropa.
Tak lama, ia kemudian menjadi juru bicara Partai Buruh untuk Brexit.
Dalam jabatan itu, Starmer memindahkan partainya kembali ke jalur tengah yang lebih elektoral, menyingkirkan Corbyn dan membasmi anti-Semitisme.
Upayanya juga diapresiasi oleh jaksa agung dari Partai Konservatif, Dominic Grieve.
"Ini adalah ciri-ciri yang cukup penting bahkan jika Anda tidak setuju dengan suatu kebijakan. Dan dia tampil sebagai orang yang moderat," kata Grieve kepada The Times.
Starmer menganggap keberhasilannya dalam melakukan reposisi strategis terhadap Partai Buruh merupakan indikasi dari hal yang konstan sepanjang hidupnya yakni dorongan untuk sukses.
"Jika Anda dilahirkan tanpa hak istimewa, Anda tidak punya waktu untuk bermain-main. Anda tidak bisa mengatasi masalah tanpa memperbaikinya, dan Anda tidak menyerah pada naluri organisasi yang tidak mau menghadapi perubahan," papar Starmer.
Pada 2015, ia menjadi anggota parlemen untuk wilayah Holborn dan St Pancras di London utara.
Dia bertugas di tim mantan pemimpin Partai Buruh, Jeremy Corbyn, sebagai menteri oposisi bidang Brexit.
Pada jabatan itu dia mengatakan referendum kedua soal Uni Eropa harus dipertimbangkan.
Menyusul kekalahan telak Partai Buruh pada pemilihan umum tahun 2019, Sir Keir mencalonkan diri sebagai pemimpin partai tersebut - yang dimenangkannya pada April 2020.
Dalam pidato kemenangannya, ia berjanji untuk memimpin Partai Buruh "ke era baru dengan keyakinan dan harapan".
Biodata
Nama: Sir Keir Rodney Starmer KCB PC QC
Panggilan Keir Starmer
Kelahiran: 2 September 1962, Southwark, London, Britania Raya
Usia: 61 tahun
Partai: Partai Buruh
Pasangan: Victoria Starmer
Pendidikan: Reigate Grammar School (1974–1981), St Edmund Hall, Universitas Oxford, Universitas Leeds
Buku: The Road Ahead, Blackstone's Human Rights Digest
Jabatan saat ini: Perdana Menteri Britania Raya sejak 2024
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)