Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia
TRIBUNNEWS.COM, DEN HAAG - Mahkamah Internasional (ICJ) mengancam akan menjebloskan negara-negara yang memasok senjata dan peralatan militer kepada Israel ke pengadilan Internasional.
Ancaman ini dilontarkan sesuai perjanjian internasional dan keputusan International Court of Justice tahun 2007 tentang Genosida Srebrenica yang menegaskan negara ketiga dapat dimintai pertanggungjawaban di pengadilan internasional karena berkolaborasi atau berkontribusi dalam tindakan genosida oleh Israel.
“Melanjutkan pengiriman senjata ke Israel oleh negara-negara akan berarti melanggar mandat ICJ untuk tidak mendukung genosida,” tegas putusan ICJ dikutip dari Anadolu.
Dengan landasan perjanjian internasional ini, Jerman dan Amerika Serikat menjadi dua negara yang paling berpotensi dimintai pertanggungjawaban.
AS dan Jerman paling banyak menyuplai senjata kepada Israel saat invasi berlangsung.
Menurut data yang dihimpun Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), selama periode 2010-2022 ada 39 kontrak pengiriman senjata dari Amerika ke Israel yang nilainya mencapai 9,8 miliar dolar AS.
Tak hanya rudal, dalam kontrak kerjasama tersebut Amerika turut mengirimkan berbagai macam senjata penunjang perang diantaranya bom, peluncur roket, kendaraan perang dan mesinnya, helikopter militer, serta pesawat tempur dan aksesorisnya.
Hubungan mesra yang terjalin antara Amerika Serikat dengan Israel bahkan membuat Washington rela mengirimkan bom presisi Spice Family Gliding Bomb Assemblies dengan nilai 320 juta dolar atau setara Rp5 triliun untuk Israel.
Baca juga: 6 Negara Pemasok Senjata Terbesar Negeri Yahudi, AS Sumbang Paling Banyak
Baru – baru ini Amerika juga turut memesan pesawat tempur tambahan untuk memperkuat skuadron A-10, F-15 dan F-16 di pangkalan militer Israel.
Dukungan tersebut membuat Washington menjadi penyokong utama pendanaan militer Israel dalam setiap perang melawan musuh-musuhnya.
Jerman menjadi negara berikutnya yang paling diuntungkan selama perang antara Israel dan Hamas memanas.
Melansir dari Financial Times, dalam sebulan terakhir total ekspor senjata dari Jerman ke Israel melonjak tajam naik hingga 10 kali lipat lantaran Jerman menyetujui ekspor peralatan pertahanan senilai hampir 303 juta euro atau 323 juta dolar AS ke Israel.
Baca juga: Oposisi Spanyol Menuduh Pemerintah Spanyol Bersikap Munafik karena Penjualan Senjata ke Israel
Dukungan seperti ini diketahui telah lama diberikan Jerman kepada Israel bahkan sejak beberapa tahun silam.