TRIBUNNEWS.COM - Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa Israel dan Hamas telah menyetujui kerangka perjanjian gencatan senjata dan pembebasan sandera yang ia umumkan pada bulan Mei lalu, Times of Israel melaporkan.
Namun Biden mengklarifikasi hal itu bukan berarti kedua belah pihak telah mencapai kesepakatan.
Biden menegaskan bahwa ada kemajuan yang dicapai dalam menjembatani kesenjangan antara Israel dan Hamas.
Dalam konferensi pers KTT NATO Kamis (11/7/2024), Biden mengatakan AS selama berbulan-bulan telah berupaya untuk menjamin gencatan senjata di Gaza untuk memulangkan para sandera, untuk menciptakan jalan bagi perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.
“Enam minggu lalu, saya menyusun rencana rinci (gencatan senjata) secara tertulis. Hal ini didukung oleh Dewan Keamanan PBB dan G7," katanya.
“Kerangka kerja tersebut sekarang disepakati oleh Israel dan Hamas, jadi saya mengirim tim saya ke wilayah tersebut untuk menyelesaikan rinciannya."
“Ini adalah persoalan yang sulit dan rumit."
"Masih ada kesenjangan yang harus ditutup, namun kami mengalami kemajuan."
"Trennya positif, dan saya bertekad untuk menyelesaikan kesepakatan ini dan mengakhiri perang ini, yang harus diakhiri sekarang."
Biden tidak merinci kapan Israel dan Hamas menyetujui kerangka gencatan senjatanya.
Tidak jelas juga seberapa signifikan perkembangan yang dimaksud.
Baca juga: Hamas Tuduh Israel Menunda-nunda Waktu Negosiasi Gencatan Senjata, Sebut Ingin Gagalkan Perundingan
Seorang pejabat Israel mengatakan kepada The Times of Israel sehari sebelum pidato Biden bahwa kedua pihak masih membutuhkan waktu beberapa minggu, dua-tiga minggu lagi untuk mencapai kesepakatan.
Namun pernyataan Biden konsisten dengan pemberitaan di The Washington Post, yang mengutip seorang pejabat AS.
Pejabat AS itu juga mengatakan bahwa Israel dan Hamas telah menyetujui “kerangka" kesepakatan gencatan senjata.