Hasil Penyelidikan, Tentara Israel Telah Menutupi Kegagalan IDF di Kibbutz Be'eri pada 7 Oktober
TRIBUNNEWS.COM- Penyelidikan tentara Israel, tentara Israel telah menutupi 'kegagalan' di Kibbutz Be'eri pada 7 Oktober.
Investigasi tersebut gagal mengatasi laporan bahwa pasukan Israel membunuh warga sipil mereka sendiri menggunakan helikopter dan drone selama serangan Hamas.
Militer Israel menyampaikan penyelidikannya pada tanggal 12 Juli atas peristiwa di Kibbutz Be'eri pada tanggal 7 Oktober, menyoroti kegagalan tentara dalam menanggapi serangan Hamas selama berjam-jam dan penggunaan beberapa peluru tank oleh tentara untuk menargetkan rumah yang penuh dengan bahan peledak.
Sementara mengabaikan laporan bahwa pasukan Israel membunuh warga mereka pada hari itu.
Penyelidikan tersebut menyimpulkan bahwa tentara Israel “gagal dalam misinya untuk melindungi penduduk Kibbutz Be’eri,” dan mengklaim bahwa militer tidak pernah bersiap menghadapi jenis serangan yang dilancarkan Hamas selama Operasi Banjir Al-Aqsa.
Ditemukan juga bahwa otoritas keamanan tidak memberikan peringatan yang memadai kepada warga Be’eri tentang serangan tersebut.
Kepala Staf Angkatan Darat Letnan Jenderal Herzi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penyelidikan tersebut dengan jelas menggambarkan besarnya kegagalan dan dimensi bencana yang menimpa penduduk selatan yang melindungi keluarga mereka dengan tubuh mereka selama berjam-jam, dan IDF adalah bukan di sana untuk melindungi mereka.
The Times of Israel menulis bahwa menurut penyelidikan tersebut, “Warga dibiarkan berjuang sendiri selama berjam-jam, dan tentara – yang terpana oleh serangan mendadak di puluhan kota dan dalam kekacauan total – gagal menyelamatkan mereka.”
Surat kabar Israel menambahkan bahwa “militer melihat presentasi penyelidikan sebagai cara untuk membangun kembali kepercayaan dengan kibbutz pada khususnya dan masyarakat Israel pada umumnya, menyusul kegagalan IDF pada tanggal 7 Oktober.”
Penyelidikan juga mengungkapkan bahwa pasukan Israel menembakkan empat peluru tank ke sebuah rumah yang penuh dengan warga sipil Israel yang ditawan oleh pejuang Hamas, menewaskan 13 dari mereka.
Brigadir Jenderal Barak Hiram, komandan Divisi ke-99, sebelumnya menyatakan bahwa ia memerintahkan tank tersebut untuk menembaki rumah tersebut untuk mengakhiri kebuntuan dengan pejuang Hamas, “bahkan dengan mengorbankan korban sipil.”
Namun, laporan militer tidak menyebutkan bahwa Hiram memperkirakan sandera Israel akan dibunuh. Laporan tersebut malah menyatakan bahwa peluru tank ditembakkan hanya untuk menekan pejuang Hamas agar menyerah.
Penyelidikan menemukan bahwa tank Israel menghancurkan beberapa truk pickup yang rencananya akan digunakan pejuang Hamas untuk mengangkut para tawanan kembali ke Gaza.