News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Bantai 300 Orang, Israel Klaim Lenyapkan Pentolan Al Qassam Muhammad Al-Deif, Hamas: Omong Kosong!

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hanya sedikit gambar Mohammed Deif, pemimpin serangan Hamas dari Brigade Al Qassam terhadap Israel, termasuk siluet bayangan dari sosok yang sulit ditangkap.

Bantai 300 Korban, Israel Klaim Lenyapkan Pentolan Al Qassam Muhammad Al-Deif, Hamas: Omong Kosong

TRIBUNNEWS.COM - Media Israel melaporkan kalau sasaran serangan pasukan Israel (IDF) terhadap Khan Yunis, Gaza Selatan adalah komandan militer Brigade Al-Qassam di Hamas, Muhammad al-Deif, dan pemimpin militer lain Brigade Al-Qassam, Rafi Salama, Sabtu (13/7/2024).

Seorang koresponden Radio Angkatan Darat Israel mengatakan, sasaran serangan tersebut menargetkan Muhammad al-Deif, pemimpin sayap militer Hamas.

Laporan menambahkan bahwa al-Deif bersembunyi di lokasi di atas tanah dalam zona kemanusiaan di sebelah barat Khan Yunis.

Baca juga: Detail Keberadaan The Invisible Yahya Sinwar Terungkap: Bos Hamas Nyaris Tewas di Khan Yunis?

Radio Angkatan Darat, mengutip para pejabat, melaporkan kalau mereka sedang menunggu laporan hasil pengeboman dan konfirmasi informasinya.

Juni lalu, Daniel Hajari, juru bicara tentara pendudukan Israel, mengatakan bahwa pelenyapan Muhammad Al-Deif hanyalah masalah waktu.

Saat itu, Hagari menekankan kalau tentara pendudukan Israel akan terus bekerja di Jalur Gaza sampai semua tahanan Israel dibebaskan.

Baca juga: Investigasi Israel Soal Operasi Banjir Al-Aqsa 7 Oktober: Tank IDF Bunuh Puluhan Pemukim Sendiri

Orang-orang berjalan di tengah puing-puing bangunan yang hancur akibat pemboman Israel di Khan Yunis, di Jalur Gaza Selatan. Selasa (16 April 2024), saat pertempuran berlanjut antara Israel dan kelompok Pejuang Palestina Hamas. (STR/AFP) (AFP/AFP)

Bantai 300 Orang di Khan Yunis Pakai Bom Setengah Ton

Demi memburu Al-Deif, dalam serbuan tersebut IDF melakukan pembantaian keji di daerah Mawasi Khan Yunis.

Mereka menargetkan tenda-tenda pengungsi, yang menyebabkan jumlah korban meninggal meningkat menjadi 300 warga Palestina. 

Mengutip saksi mata tentang momen pertama kejadian di Mawasi, sebelah barat Khan Yunis, pesawat tempur Israel melakukan serangkaian serangan serangan “sabuk tembak” yang kejam dari pesawat F-16 dengan bom berbobot lebih dari setengah ton dan menargetkan para pengungsi di Mawasi, sebelah barat Khan Yunis. kamp pengungsi di sebelah barat kota.

Saksi mata memastikan bahwa lebih dari 9 rudal berturut-turut menghantam tenda pengungsi. 

Para saksi mata melanjutkan: “Kemudian segerombolan drone Quadcopter menyusul, dan ambulans serta tim pertahanan sipil menunggu dan melepaskan tembakan senapan mesin ke arah ambulans setelah mereka tiba.

Para saksi mengungkapkan bahwa seluruh area atau alun-alun menjadi sasaran serangan yang ditargetkan, karena ada lebih dari 80.000 pengungsi di sebelah barat tenda pengungsi Khan Yunis.

Para saksi menyatakan, hingga saat ini jumlah korban meninggal terus bertambah, karena jumlahnya telah melampaui lebih dari 300 syuhada dan luka-luka, dan banyak yang masih berada di bawah pasir di lubang-lubang akibat bom besar.

Sementara itu, Pertahanan Sipil Gaza melaporkan bahwa ada banyak jenazah yang berserakan di jalan-jalan dan di bawah reruntuhan kamp Al-Mawasi. 

Di bawah ini adalah kumpulan video dari serangan keji Israel tersebut:

Pernyataan Kantor Netanyahu

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan terkait upaya pelenyapan  terhadap Muhammad Deif, yang hasilnya belum jelas di wilayah Khan Yunis.

“Pada awal perang, Perdana Menteri mengeluarkan perintah perintah permanen untuk membunuh pejabat Hamas. Perdana Menteri akan melakukan penilaian hari ini dengan semua pejabat keamanan.”

Hamas: Omong Kosong!

Pemimpin Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan dalam pernyataannya kepada Reuters, Sabtu sore, kalau laporan yang disiarkan oleh Radio Tentara Israel bahwa serangan terhadap Khan Yunis di Jalur Gaza pada hari Sabtu menargetkan pemimpin sayap militer gerakan tersebut, Muhammad al-Deif , adalah “omong kosong”.

 Abu Zuhri menambahkan kepada Reuters, “Semua yang mati syahid adalah warga sipil, dan apa yang terjadi adalah eskalasi perang pemusnahan yang berbahaya mengingat dukungan Amerika dan keheningan global... Ini adalah pesan praktis dari pendudukan Israel yang tidak mereka pedulikan soal perjanjian apa pun.”

 Sosok Muhammad Al-Deif

Sejumlah laporan media Barat menyebut, mastermind (dalang) di balik serangan mendadak Hamas terhadap Israel pada Sabtu adalah sosok sangat tertutup.

Begitu tertutupnya sampai-sampai cuma sedikit foto dan gambar dari pemimpin pejuang Hamas tersebut yang diketahui.

Dalam beberapa peristiwa, sosok ini hanya ditampilkan dalam bentuk siluet bayangan yang kadang-kadang digunakan dalam demonstrasi.

Baca juga: Ultimatum Gila Israel ke Warga Gaza, Eksodus Satu Juta Orang dalam 24 Jam Sama Saja Menyiksa Manusia

Sosok yang dimaksud laporan tersebut adalah Mohammed Deif.

Mohammed Deif adalah komandan tertinggi sayap militer Hamas di Jalur Gaza.

"Sayap militer Hamas ini dikenal sebagai Brigade Izzedine al-Qassam," menurut Departemen Luar Negeri AS.

Pada 2015, pemerintah AS menetapkan Mohammed Deif berstatus sebagai teroris internasional, sebuah status yang menjadi pertanyaan bagi sebagian besar warga Palestina.

Tuduhan AS itu lantaran Deif dianggap bertanggung jawab mengerahkan pelaku bom bunuh diri dan melakukan penculikan terhadap tentara Israel.

"Selama Perang Gaza pada tahun 2014, Deif memimpin strategi ofensif Hamas," kata Departemen Luar Negeri.

Meskipun perannya penting dalam beberapa serangan Hamas yang paling terkenal, Deif tetaplah sosok yang sulit dipahami.

"Lokasi tepatnya dia tidak diketahui dan dia tidak muncul di depan umum," menurut laporan The Associated Press.

Bahkan nama aslinya belum dapat dikonfirmasi, The Washington Post melaporkan.

Baca juga: Menteri Israel: Bantuan Kemanusiaan Tak Boleh Masuk Gaza, Mereka Tak Tahu Berterima Kasih

Pejuang Brigade Ezz-Al Din Al-Qassam, sayap bersenjata gerakan Hamas, mengambil bagian dalam pemakaman pejuang mereka yang meninggal karena virus corona, di pemakaman di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah, pada 18 April , 2021. (Photo by MAHMUD HAMS / AFP) (AFP/MAHMUD HAMS)

Reuters, mendeskripsikan Mohammed Deif sebagai pria berusia 20 tahunan dan hanya sedikit gambar dan foto dirinya diketahui.

Gambar-gambar terkait sosok misterisu ini, kata laporan itu termasuk sebuah foto seseorang mengenakan topeng dan siluet bayangan yang diyakini milik pemimpin militer tersebut.

Siluet tersebut sebelumnya digunakan dalam demonstrasi pada Agustus 2014, yang menunjukkan dukungan terhadap militan Hamas yang melawan pasukan Israel.

Hanya sedikit gambar Mohammed Deif, pemimpin serangan Hamas dari Brigade Al Qassam terhadap Israel, termasuk siluet bayangan dari sosok yang sulit ditangkap.

Langka, Mohammed Deif Keluarkan Pernyataan 

Para pejabat Israel mengatakan serangan Hamas sejauh ini telah menewaskan lebih dari 1.200 warga Israel, menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB.

Setidaknya 1.100 warga Palestina juga telah meninggal, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Pada Sabtu (7/20/2023), hari terjadinya serangan Hamas, saluran TV Hamas mengumumkan kalau Mohammed Deif akan mengeluarkan pernyataan yang jarang terjadi.

"Ini memberi isyarat kepada warga Palestina bahwa sesuatu yang penting akan segera terjadi," menurut laporan Reuters.

Pernyataan itu telah direkam sebelumnya dalam kaset audio dan disiarkan.

Dalam rekaman itu, Mohammed Deif menyebut serangan tersebut merupakan respons atas tindakan Israel terhadap warga Palestina yang menyebut operasi Hamas sebagai "Banjir Al-Aqsa" atau "Operasi Badai Al-Alqsa".

Ungkapan tersebut merujuk pada Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, yang dianggap sebagai situs tersuci ketiga umat Islam.

Lokasi tersebut sering menjadi titik pertikaian antara Israel dan Palestina. Pada bulan April, polisi Israel menyerbu masjid tersebut, menyebabkan puluhan jamaah terluka.

"Pejuang yang saleh, ini adalah harimu untuk mengubur musuh kriminal ini. Waktunya telah berakhir. Bunuh mereka di mana pun kamu menemukannya," kata Mohammed Deif dalam rekaman audio, menurut The New York Times.

"Singkirkan kotoran ini dari tanahmu dan tempat sucimu. Bertarunglah dan para malaikat akan berperang bersamamu," ujar suara dalam rekaman itu.

Salah satu sumber Hamas mengatakan kepada Reuters bahwa Deif dan Yahya Sinwar, pemimpin lain Hamas di Gaza, menyerukan untuk mempersiapkan serangan terhadap Israel.

"Namun, Mohammed Deif adalah "mastermind" operasi tersebut," kata sumber itu.

Tentara Israel dikerahkan di kibbutz Beeri dekat perbatasan dengan Gaza pada 11 Oktober 2023. Jumlah korban tewas dalam lima hari pertempuran sengit antara Hamas dan Israel meningkat tajam dalam semalam ketika Israel terus membombardir Gaza setelah menemukan korban tewas dari komunitas terakhir di dekatnya. perbatasan tempat militan Palestina bersembunyi. (Photo by JACK GUEZ / AFP) (AFP/JACK GUEZ)

Ground Fighting, Israel Mau Masuk Gaza

Israel, sebagai tanggapannya, secara resmi menyatakan perang terhadap Hamas pada Minggu dan sejak itu memimpin pemboman tanpa henti di Jalur Gaza selama sembilan terakhir.

Para pejabat PBB telah memperingatkan bahwa konflik tersebut akan menyebabkan bencana kemanusiaan di wilayah yang selama ini bergantung pada bantuan dari Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengumumkan kalau pasokan makanan, bahan bakar, dan listrik akan diputus dari wilayah tersebut.

Lebih dari 2,3 juta warga sipil di Gaza tidak dapat keluar karena satu-satunya jalan keluar yang memungkinkan melalui rute menuju Mesir diblokir.

Militer Israel mengatakan kalau mereka menyiapkan lebih dari 350.000 tentara cadangan untuk kemungkinan perang darat di Gaza.

(oln/khrbn/twp/reutrs/nw/AP/*)

 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini