TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bukan perkara mudah bagi Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menemui pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh.
Apalagi di tengah agresi militer Israel ke Gaza, sosok Ismail Haniyeh paling dicari oleh militer Israel.
Keamanannya pun jadi pertimbangan utama.
Oleh karena itu, bukan tanpa resiko Jusuf Kalla menemui Ismail Haniyeh.
Namun demi upaya perdamaian di Timur Tengah khususnya di Palestina maka Jusuf Kalla menempuh risiko itu.
"Upaya perdamaian memang kerap mengandung resiko," ujar Juru Bicara Jusuf Kalla, Husain Abdullah, ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Sabtu (13/7/2024).
Seperti diketahui, Jusuf Kalla bertemu dengan Pemimpin Politik Gerakan Hamas, Ismail Haniyeh di Doha, Qatar, Jumat (12/7/2024).
Pertemuan dua jam itu membahas sejumlah hal terutama soal perdamaian di Timur Tengah.
Husein Abdullah mengatakan untuk mewujudkan perdamaian di Timur Tengah dibutuhkan keberanian, pengetahuan dan pengalaman.
"Dan JK tentu memiliki unsur-unsur itu," ujar Uceng, sapaan akrab Husain Abdullah.
Apalagi, menurut dia, posisi Jusuf Kalla sebagai mediator membuatnya netral tidak memihak diantara kelompok-kelompok yang bertikai.
"Sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan," ujarnya.
Sebagai mediator, lanjut Uceng, Pak JK harus bisa berkomunikasi dengan semua pihak, baik Hamas, Fatah dan Israel sekalipun.
"Karena hanya dengan hubungan semua pihak pembicaraan dapat dibuka atau dilakukan. Tanpa hubungan dengan semua pihak pembicaraan atau penyelesaian lewat diplomasi mustahil dilakukan," ujarnya.
Baca juga: Sosok Ismail Haniyeh Pemimpin Hamas yang Ditemui Jusuf Kalla, Paling Diburu Militer Israel Saat Ini