TRIBUNNEWS.COM - Sejak bulan Mei, jumlah warga Israel yang terinfeksi virus West Nile terus meningkat.
Pada hari Jumat (13/7/2024), Kementerian Kesehatan Israel mengatakan warga Israel yang telah didiagnosis menderita demam menular akibat virus ini yaitu 356 orang.
Jumlah ini meningkat dua kali lipat dari awal bulan.
Kemudian warga yang tewas akibat terinfeksi virus West Nile juga meningkat menjadi 31 orang, dikutip dari Anadolu Anjansi.
Terutama selama 2 hari terakhir ini, pasien yang tewas akibat virus ini meningkat 70 persen.
Pasien yang tewas rata-rata berasal dari Tel Aviv.
"Sebagian besar pasien berasal dari wilayah tengah negara itu, termasuk Tel Aviv," kata Kementerian Kesehatan Israel kepada surat kabar Yedioth Ahronoth.
Penyebab meningkatnya jumlah pasien yang tewas saat ini masih diidentifikasi oleh para ahli.
Virus Westt Nile dikabarkan menyebar di Israel pada awal bulan Mei 2024.
Nyamuk yang terinfeksi virus West Nile telah terdeteksi di wilayah metropolitan Tel Aviv, kota resor Laut Merah Eilat, dan wilayah lainnya, dikutip dari Xinhua News.
Kemudian hingga 3 Juli 2024, jumlah warga Israel yang terinfeksi virus West Nile sebanyak 153 orang.
Sehari setelahnya, 11 orang telah meninggal karena penyakit virus West Nile yang menular.
Baca juga: Jadi Ancaman Israel, Kenali Apa Itu Virus West Nile
Otoritas Israel mendesak para pejabat untuk mengintensifkan pemantauan dan upaya pemusnahan nyamuk, menekankan pentingnya kesadaran publik dan tindakan pencegahan.
Apa Itu Virus West Nile?
Mengutip dari laman CDC, Virus West Nile merupakan penyebab utama penyakit yang ditularkan melalui nyamuk di benua Amerika Serikat.