TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tersangka penembakan Donald Trump saat kampanye pemilu presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) dilaporkan tewas.
Dilansir dari Deadline.com, tersangka diidentifikasi oleh beberapa media sebagai seorang pria berusia 20 tahun dari Pennsylvania, dan bernama Matthew Crooks.
Agen khusus Federal Bureau of Investigation (FBI) Kevin Rojek mengatakan bahwa mereka belum mengidentifikasi motif dari aksi tersebut.
"Kami hampir mendapatkan identifikasi itu, dan segera setelah kami 100 persen yakin dengan siapa orang itu, kami akan membagikannya kepada pers," kata Rojek dari laman berita Deadline.com dilansir, Minggu (15/7/2024).
"Dengan demikian, saat ini kami belum memiliki motif yang teridentifikasi, meskipun penyidik kami bekerja keras untuk mencoba mengidentifikasi apa motifnya," lanjutnya.
Pihak berwenang kini menyebut penembakan malam ini di rapat umum Donald Trump sebagai upaya pembunuhan terhadap mantan presiden tersebut.
"Malam ini kami mengalami apa yang kami sebut sebagai percobaan pembunuhan terhadap mantan presiden kami," kata Kevin Rojek.
Nama tersangka belum dirilis, karena FBI masih melakukan pencocokan biometrik dan DNA, karena penembak tidak memiliki identitas, kata Rojek.
Melalui Truth Social, Donal Trump menyampaikan kondisinya usia penembakan.
Peluru menembus bagian atas telinga kanan. Namun sejauh ini kondisi Donal Trump dinyatakan baik-baik saja.
Dari peristiwa ini saru orang peserta aksi unjuk rasa tewas dan dua lainnya luka parah.
FBI Ambil Alih
untut kasus penembakan Mantan Presiden AS Donald Trump, pihak keamanan Amerika Serikat melakukan penyelidikan mendalam.
Bukan lagi polisi, Biro Investigasi Federal atau FBI yang bakal menangani langsung insiden Donald Trump ditembak.