"Dia membawa senapan, kami dapat melihat dengan jelas sebuah senapan. Kami menunjuk ke arahnya, polisi di bawah sana lalu berlarian. Kami seperti mengatakan, 'Hei kawan, ada seorang pria di atap dengan senapan', dan polisi tidak tahu apa yang sedang terjadi," jelasnya. Kata-kata Trump saat Ditembak
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) itu sedang membandingkan rekam jejaknya dalam menutup ilegal dengan kebijakan perbatasan terbuka Presiden Joe Biden tepat sebelum upaya pembunuhan pecah, Daily Mail melaporkan.
Trump berkata kepada khalayak: "Jika Anda sungguh-sungguh ingin melihat sesuatu yang menyedihkan ini, lihatlah apa yang terjadi --"
Dan tepat setelahnya, kata-katanya terpotong.
Ada sekitar delapan hingga 10 tembakan dilepaskan.
Di tengah kalimat, Trump memegang telinga kanannya.
Darah mengucur di wajahnya, lalu dia menunduk.
Agen Dinas Rahasia AS segera menyerbu panggung untuk memberikan perlindungan kepada Calon Presiden (Capres) AS dari Partai Republik tersebut.
Mereka mengecek kondisi rump saat ia berlindung ke tanah.
Agen terdengar mengonfirmasi bahwa "penembak sudah jatuh" sebelum mengevakuasi Trump.
"Biar saya ambil sepatu saya," kata Trump, (terdengar) berkata saat para agen menopangnya."
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)