News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Suka Duka Relawan Indonesia di Piala Eropa 2024

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suka Duka Relawan Indonesia di Piala Eropa 2024

Piala Eropa 2024 digelar di 10 kota di Jerman, antara lain di Berlin, München, Köln, dan Düsseldorf. Pesta bola di benua Eropa ini melibatkan sekitar 16.000 relawan yang tersebar di kota-kota yang ditunjuk sebagai penyelenggara. Untuk tahun ini, mereka bekerja mulai 14 Juni hingga 14 Juli.

Para relawan yang DW Indonesia wawancara mengaku cara pendaftar untuk jadi relawan tidaklah sulit. Namun, mereka mengakui adanya waktu seleksi yang cukup lama.

Pendaftaran untuk jadi volunteer tahun ini, ternyata telah dibuka dari bulan Juni 2023. Dari sana, ada beberapa tahap seleksi seperti wawancara, konfirmasi, hingga training.

Kepada DW, Greg mengatakan ia mendaftar sekadar iseng, tapi keisengan ini berakhir menjadi pengalaman yang tidak terlupakan.

"Waktu pendaftaran itu bulan Juni tahun lalu, aku sama teman-teman memang iseng-iseng aja daftar. Pengen juga kan… Kayak, kapan lagi ini Euro 2004 itu di pengalaman mungkin sekali seumur hidup. Ya sudah kita sama-sama daftar. Eh ternyata aku aja yang dapat interview," kata Greg.

"Jadi setelah 6 bulan pendaftaran aku dapat interview di bulan Desember.… Setelah itu dapat panggilan untuk jadi volunteer di bulan Maret."

Hal yang sama juga diakui Shannia. "Dibilang susah nggak tahu sih, cuma kayak awalnya lebih ke takut gak dapet aja, karena kan yang daftar banyak banget. Sedangkan posisinya yang lebih dikit," kata Shannia kepada DW Indonesia.

Letih terbayar saat pegang bendera tim favorit

Ketika ditanya soal tantangan, Shannia mengaku pengalaman ini membuatnya lebih pandai berkomunikasi dan menyesuaikan diri agar bisa bekerja sama dengan tim yang usianya jauh di atasnya.

"Ya mungkin kayak mereka mau ngelakuin yang ini, kitanya maunya yang lain. Jadi harus kayak saling mengalah gitu, jadi oke hari ini kita ini dulu atau hari ini kita ngapain," ujarnya.

Relawan asal Indonesia yang lain, Ammar Muhammad Muhtaram, mengaku kendala yang cukup berat baginya adalah jauhnya tempat tinggal dengan stadion tempat pertandingan.

Ammar tinggal di timur Berlin sedangkan lokasi stadion di barat. "Cukup jauh, lumayan 3 jam bolak-balik naik kereta," kata Ammar.

Namun, Ammar mengaku semua itu terbayar ketika ia dipercaya menjadi salah satu pembawa bendera saat upacara pembukaan. "Karena gua suka Italia, gua juga sempat pegang bendera Italia," kata dia. (ae/gtp)

Yehezkiel Juan Johar di Berlin turut berkontribusi atas artikel ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini