TRIBUNNEWS.COMĀ - Pemberitaan internasional tengah dihebohkan dengan kabar rudal Iran yang dikirim ke Rusia untuk menyerang Ukraina.
Kendati Iran membantah mengirim 200 rudal seperti yang dikabarkan, sejumlah pakar militer telah melakukan analisis.
Yakni tentang manfaat,target serangan, hingga seberapa dampak kekuatan rudal produksi Iran tersebut.
Defence Express pada Rabu (11/9/2024) menuliskan, Institut Studi Perang (ISW) beropini, Rusia akan menggunakan rudal balistik yang dipasok Iran.
Tujuan Rusia adalah untuk mengurangi tekanan pada produksi rudal negara pimpinan Vladimir Putin.
Lalu ke mana rudal balistik tersebut ditargetkan?
ISW menganalisis, rudal Iran bakal diperuntukkan menyerang infrastruktur Ukraina.
Langkah ini bertujuan untuk mengurangi tekanan pada produksi rudal Rusia sendiri sekaligus mengintensifkan kampanye militernya.
Sementara pada Selasa (10/9/2024), Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengonfirmasi bahwa Iran telah mengirimkan rudal balistik jarak pendek ke Rusia.
Antony Blinken memperingatkan, pasukan Rusia diperkirakan akan mengerahkan senjata-senjata ini di medan perang dalam beberapa minggu mendatang.
Pejabat Iran terus membantah adanya transfer senjata ke Moskow.
Baca juga: Ukraina Pamer Jet Tempur Su-27 Dilengkapi Rudal Amerika, Fitur Canggih Hancurkan Stasiun Radar
Apa spesialnya rudal balistik Iran?
Seperti yang dilaporkan Defense Express sebelumnya, Iran telah memberi Rusia lebih dari 200 rudal , yang mampu menyerang target dalam jarak 80 kilometer.
Meskipun tidak tergolong rudal jarak jauh, rudal ini menimbulkan ancaman besar.
Yakni karena fleksibilitas taktisnya, yang sebanding dengan roket HIMARS buatan AS.
Rudal Arman dan Ababil mungkin menjadi bagian dari pengiriman ini.