TRIBUNNEWS.COMĀ - Angkatan Pertahanan Ukraina memperluas penggunaan pesawat nirawak FPV dengan termit.
Termit adalah campuran logam aluminium yang dihaluskan dan oksida besi yang apabila dinyalakan akan menghasilkan suhu yang sangat tinggi akibat bersatunya aluminium dengan oksigen dari oksida tersebut: digunakan dalam pengelasan, bom pembakar, dan lain-lain.
Diberitakan defence-ua, drone berukuran kecil membawa campuran pembakar ini dijuluki pesawat nirawak naga atau drone naga karena kinerjanya menghujani posisi yang diduduki oleh militer Rusia dengan api.
Drone naga baru muncul pertama kali beberapa hari yang lalu, tersebar di media sosial video yang memperlihatkan pesawat nirawak naga beraksi semakin banyak jumlahnya, menyebar seperti lidah api.
Selain itu, senjata pembakar udara ini terlihat digunakan oleh beberapa brigade yang menguasai garis depan Ukraina. ]
Hal ini penting karena brigade-brigade ini ditempatkan di berbagai tempat di sepanjang garis kontak yang membentang lebih dari seribu kilometer, yang berarti taktik ini tidak terikat pada area tertentu.
Sebuah rekaman video menunjukkan batalion sistem tak berawak Perun dari Brigade Mekanik ke-42 menggunakan pesawat nirawak FPV untuk membakar parit yang tersembunyi di antara pepohonan penahan angin di dekat desa Staritsa, wilayah Kharkiv timur laut.
Terlihat juga bagaimana pesawat nirawak itu meledak setelah menjatuhkan campuran bahan bakar.
Video lain menunjukkan hasil kerja Perusahaan UAV No Chance Attack dari Brigade Pertahanan Teritorial ke-108 yang telah dianalisis video tersebut direkam di Wilayah Zaporizhzhia, Ukraina selatan.
Satu video lagi diterbitkan oleh Brigade Mekanik ke-60. Drone yang dioperasikan oleh unit Vidar bahkan dilengkapi dengan kamera penglihatan malam.
Lokasinya tidak diketahui tetapi brigade tersebut sesekali menerbitkan laporan dari wilayah Kharkiv atau Donetsk.
Baca juga: Senjata Ajaib Rusia Terendus, 9M730 Burevestnik Rudal Nuklir dengan Jangkauan Tak Terbatas
Rupanya, kali ini, UAV tersebut tidak meledak saat menggunakan muatan termit, maupun setelahnya.
Singkatnya, masih terlalu sedikit informasi untuk menilai skala penggunaan pesawat nirawak FPV yang dipersenjatai dengan termit, dan apa saja prospek untuk memperluas praktik ini lebih jauh lagi.
Perkemahan di dalam area hijau telah lama menjadi kendala serius bagi pasukan Ukraina dan Rusia dalam kemajuan mereka.