Hal ini semakin mempersulit logistik, karena Azerbaijan mungkin enggan menjadi fasilitator yang tidak disengaja dari transfer senjata yang kontroversial.
Perlunya kebijaksanaan dan potensi dampak internasional dapat menghalangi otoritas Azerbaijan untuk mengizinkan pengiriman tersebut melalui wilayah mereka.
Terlepas dari rintangan ini, Iran dan Rusia mungkin masih lebih memilih rute darat ini karena langsung dan jaraknya yang lebih pendek dibandingkan dengan rute laut atau udara.
Jalur pasokan darat dapat menguntungkan kedua negara dalam hal efektivitas biaya dan kemudahan akses.
Bagi Iran, rute ini memungkinkan transportasi peralatan militer yang lebih cepat.
Bagi Rusia, rute ini menawarkan cara yang andal, meskipun berisiko, untuk memperoleh senjata yang diperlukan tanpa kerumitan menavigasi perairan atau wilayah udara internasional.
Rute maritim melalui Laut Kaspia
Pemanfaatan Laut Kaspia untuk pengiriman membawa tantangan tersendiri.
Operasi angkatan laut di wilayah ini diatur oleh jaringan hukum maritim internasional yang kompleks, yang mengatur pergerakan kapal.
Peningkatan patroli angkatan laut oleh berbagai negara, khususnya Rusia dan Azerbaijan, mempersulit upaya untuk mengangkut kargo sensitif.
Kompleksitas logistik bertambah dengan kebutuhan akan fasilitas dok yang aman dan tidak mencolok, karena banyak pelabuhan regional diawasi secara ketat.
Mengangkut perangkat keras militer besar melalui rute maritim juga menimbulkan risiko lingkungan dan teknis.
Cuaca buruk dapat menyebabkan keterlambatan pengiriman, dan kerusakan teknis dapat menyebabkan hilangnya kargo atau paparan yang tidak diinginkan.
Rute maritim ini membutuhkan kapal khusus, yang dapat menjadi tantangan untuk mendapatkan sumber daya secara diam-diam.