Dalam rekaman video setelah penembakan, apa yang tampak seperti lubang di baju terlihat semakin mengecil seiring dengan pergerakan agen Dinas Rahasia.
Pelaku Tak Jago
Thomas Matthew Crooks, 20 tahun, merupakan pelaku penembakan terhadap Trump saat kampanye pemilihan Presiden AS di Butler, Pennsylvania, Sabtu (13/7/2024) waktu setempat.
Donald Trump berbicara di podium saat terjadi penembakan.
Mantan Presiden AS itu menutup telinga kanannya ketika sebuah peluru menyerempetnya sebelum agen rahasia menjatuhkannya ke tanah.
Beberapa menit kemudian, Trump berdiri dan memerintahkan tim keamanannya menunggu untuk menilai situasi dan mengangkat tinjunya, menyemangati massa yang ketakutan.
Motif pelaku pembunuhan belum diketahui.
Bill Pickle, mantan agen Dinas Rahasia yang bertugas mengawal Wakil Presiden AS Al Gore (1993–2001) mengatakan Tim Dinas Rahasia yang bertugas mengawal Trump harusnya bisa mendeteksi tersangka penembakan lebih awal.
Pickle mengatakan salah satu masalah utama bagi penyelidik adalah mencari tahu bagaimana penembak bisa naik ke atap gedung tanpa diketahui pihak berwenang.
“Pertanyaannya yang masih tersisa adalah mengapa atap ini tidak diamankan dan apakah ada agen atau penegak hukum di sana yang memeriksa identifikasi [orang yang masuk dan keluar gedung]?” tambah Pickle.
“Bagaimana anak ini [tersangka] bisa sampai ke atap?” kata Pickle.
“Dia merangkak rendah ke atap dengan tangan dan lutut dan mendorong senjatanya ke depan seperti di militer.”
Dinas Rahasia AS Disidang
Secret Service atau Dinas Rahasia AS bagian dari Departemen Keamanan Dalam Negeri AS yang bertugas mengawal Donald Trump kini menjadi sorotan.