Netanyahu sebelumnya menuduh Menteri Keamanan, Yoav Gallant, membocorkan diskusi keamanan selama salah satu sesi kabinet yang diperpanjang, April lalu.
Tidak hanya itu, mantan sekretaris militer Netanyahu, Mayjen Avi Gil, juga mendapat telepon dari Kantor Perdana Menteri.
Kantor Pemerintahan meminta Mayjen Avi Gil untuk memperingatkannya orang-orang dari lingkaran dalam perdana menteri berusaha mengutak-atik catatan pertemuan.
"Salah satu pertemuan, yang catatannya diutak-atik, membahas persiapan sensitif untuk acara politik penting," kata laporan itu.
Gil kemudian mengirim surat kepada Jaksa Agung Gali Baharav-Miara untuk menyampaikan keprihatinannya mengenai masalah tersebut.
Bocornya rahasia atau taktik perang ini bukan pertama kalinya terjadi.
Israel Hayom mengungkapkan kebocoran rahasia ini adalah sebuah masalah yang telah berulang kali diangkat dalam entitas pendudukan selama perang.
Ini juga menyebabkan terjadinya keretakan antara perdana menteri dan Yoav Gallant yang menjadi kekhawatiran signifikan di kalangan pejabat senior dalam lembaga keamanan Israel, termasuk tentara, Shin Bet, dan Mossad.
Untuk menghindari percakapan soal perang direkam, Netanyahu saat ini memilih untuk mengadakan diskusi melalui panggilan telepon di aplikasi WhatsApp
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Benjamin Netanyahu, IDF dan Konflik Palestina vs Israel