Sebuah sumber mengatakan polisi forensik mendeteksi zat seperti sianida dalam cangkir bekas di kamar 502 yang mereka tempati.
"Zat itu terjadi secara alami dan lebih kuat daripada sianida, dan sangat mematikan," kata sumber tersebut kepada Bangkok Post.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh kepala forensik kepolisian, Letjen Pol Trairong Phiewphan.
Ia mengatakan bahwa racun tersebut ditemukan di dalam minuman kopi hitam dalam dua botol.
Namun penyelidik belum mengidentifikasi racun yang digunakan.
Diduga karena utang
Kepala investigasi di Biro Kepolisian Metropolitan, Pol Maj Gen Theeradet Thumsuthee mengatakan bahwa polisi telah memeriksa putri salah satu korban dan saksinya.
Ia kemudian mengatakan bahwa kemungkinan besar penyebab tewasnya keenam orang ini berawal dari hutang piutang.
"Kasus ini kemungkinan besar bermula dari masalah utang. Tidak ada kemungkinan lain," katanya.
Sementara pelakunya merupakan salah satu dari 6 orang tersebut.
"Pelakunya termasuk di antara keenam orang (yang tewas) karena mereka adalah satu-satunya orang yang memasuki ruangan. Tidak ada orang lain," jelasnya.
Dalam rekaman CCTV, enam warga asing ini terlihat membawa barang bawaan mereka yang menuju ke kamar 502 lantai lima hotel tersebut pada Senin sore.
Saat ini, pihak kepolisian sedang mencari orang ketujuh yang memesan kamar di sebelah kamar 507.
Menurut polisi, orang tersebut adalah adik perempuan salah satu dari enam korban.
"Kami melacak setiap langkah sejak mereka turun dari pesawat," kata polisi.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)