Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umerov, menolak keras pembatasan yang diberlakukan pemerintahan Biden terhadap Ukraina yang mengirimkan senjata AS ke Rusia.
Pada pertemuan puncak NATO, Joe Biden mengatakan Ukraina mungkin akan menggunakan senjata AS untuk menyerang Moskow.
Rustem Umerov mengatakan Ukraina tidak dapat menghentikan serangan Rusia terhadap kota-kota dan infrastrukturnya sendiri kecuali jika mereka dapat menyerang pangkalan udara dan lokasi militer lain di Rusia yang menjadi asal serangan tersebut.
“Kami ingin mengatakannya dengan lantang: kami berfokus pada target militer, sehingga mereka tidak dapat menyerang warga sipil (di Ukraina),” kata Rustem Umerov.
“Termasuk dalam tujuan kami untuk mengambil kembali pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia dari Rusia," tambahnya.
Rusia Siap Kerja sama dengan Presiden AS soal Ukraina
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan Rusia siap bekerja sama dengan pemimpin AS mana pun yang bersedia terlibat dalam dialog yang adil dan saling menghormati.
Sergei Lavrov juga menyambut baik sikap JD Vance, calon wakil presiden dari Partai Republik yang akan mendampingi Donald Trump, terhadap Ukraina.
JD Vance ingin menghentikan dukungan militer AS untuk perlawanan Ukraina terhadap Rusia, dengan mengatakan Ukraina tidak memiliki peluang untuk mendapatkan kembali seluruh wilayahnya.
Rusia-Ukraina Tukar 95 Tawanan Perang
Ukraina dan Rusia telah menukar 95 tawanan perang masing-masing.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, dan Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan pertukaran tersebut kemarin.
Pertukaran tersebut merupakan yang ke-54 sejak Rusia melancarkan invasi besar-besaran pada bulan Februari 2022.
Estonia dan Lithuania Blokir Akses Mobil Belarusia
Estonia dan Lithuania akan melarang mobil yang terdaftar di Belarus masuk melalui pos pemeriksaan di perbatasan mereka dengan Rusia atau Belarus karena sanksi Uni Eropa.
“Belarusia secara langsung berkontribusi dan mendukung agresi Rusia di Ukraina,” kata Menteri Luar Negeri Estonia, Margus Tsahkna.
Latvia juga mengumumkan larangan serupa minggu ini, namun larangan tersebut tidak berlaku untuk mobil diplomatik.
Ketiga negara tersebut, serta Polandia, Finlandia, dan Norwegia, tahun lalu melarang mobil yang terdaftar di Rusia memasuki wilayah mereka.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Rusia dan Ukraina