News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Houthi Nyatakan Tel Aviv Zona Tidak Aman Setelah Serangan Drone Mereka Berhasil Kecoh Iron Dome

Penulis: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pejuang perlawanan Houthi Yaman menyatakan Tel Aviv sebagai 'zona tidak aman' setelah serangan pesawat nirawak atau Drone mereka yang berhasil sampai di tujuan. Militer Israel menyalahkan 'Human Error' atas kegagalan mereka membunyikan sirene serangan udara atau mencegat pesawat tanpa awak yang mereka konfirmasi datang dari selatan.

"Mereka yang kehilangan daya tangkal di utara dan selatan juga kehilangan daya tangkal di jantung kota Tel Aviv".

"Tidak ada kebijakan, tidak ada rencana, semua hubungan masyarakat dan diskusi tentang diri mereka sendiri. Mereka [pemerintah] harus pergi," kata mantan perdana menteri itu melalui media sosial.

Houthi Bertanggung atas Serangan Drone Jaffa

Houthi mengakui bertanggung jawab atas serangan pesawat drone yang meledak di Tel Aviv pada Jumat (19/7) WIB.

Drone baru yang diluncurkan Houthi Yaman berhasil lolos dari Irone dome dan pertahanan berlapis Israel.

Dalam pernyataan tersebut, Houthi mengklaim memiliki pesawat nirawak baru yang mereka beri nama "Jaffa", yang menurut mereka "mampu menerobos sistem intersepsi dan radar tidak dapat mendeteksinya."

Kelompok Houthi di Yaman mengaku bertanggung jawab atas serangan pesawat nirawak di Tel Aviv pada Kamis malam, dan menyebutnya sebagai "operasi militer di wilayah Jaffa yang diduduki yang dikenal sebagai 'Tel Aviv'" dalam pernyataan juru bicara mereka pada Jumat pagi.

Dalam pernyataan tersebut, Houthi mengklaim memiliki pesawat nirawak baru bernama "Jaffa," yang menurut mereka "mampu melewati sistem intersepsi dan radar tidak dapat mendeteksinya."

Serangan drone atau pesawat nirawak tadi malam tidak memicu alarm atau sirene.

Beberapa warga melaporkan mendengar ledakan; namun, tidak ada alarm yang diaktifkan.

Kelompok Houthi juga mengklaim serangan itu sebagai "kemenangan bagi rakyat Palestina yang tertindas dan para pejuangnya, dan sebagai tanggapan atas pembantaian agresi Israel terhadap saudara-saudara kami di Gaza."


Houthi Menyebutnya dengan Nama 'Jaffa'

Kelompok Houthi mengumumkan "Jaffa yang diduduki," sebuah zona tidak aman yang akan menjadi target mereka secara terus-menerus.

Mereka juga mengklaim memiliki "bank target" yang berisi target militer dan keamanan sensitif di seluruh wilayah Palestina yang diduduki.

Organisasi pejuang Yaman melanjutkan dengan mengatakan bahwa operasinya tidak akan berhenti sampai "agresi berhenti dan pengepungan terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza dicabut."

Tak lama setelah serangan itu, seorang pemimpin Houthi Yaman, Hezam al-Asad, menulis di X, yang sebelumnya bernama Twitter, "Tel Aviv" dengan emoji terbakar. Belum ada pernyataan resmi yang dibuat oleh Israel terkait hubungan ini.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini