News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Serangan Houthi Buat Israel Makin Boncos, Pelabuhan Eilat Ditutup Total

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelabuhan Eilat di Israel Selatan kini ditutup total setelah serangan bertubi-tubi dari milisi Houthi

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

TRIBUNNEWS.COM, TEL AVIV – Pelabuhan Eilat di Israel secara dinyatakan bangkrut hingga harus ditutup total untuk sementara waktu, penutupan terjadi setelah milisi Houthi Yaman melakukan blokade di kawasan Laut Merah.

Tak hanya itu Houthi juga turut melakukan penyerangan terhadap kapal-kapal kargo milik perusahaan Israel dan para sekutunya yang melintas di Laut Merah. Houthi juga berulang kali membombardir pelabuhan Eliat yang menjadi pusat perekonomian Israel.

Baca juga: Hamas Kelabuhi Divisi Intelijen Militer Israel, Mulai Rencanakan Operasi Banjir Al-Aqsa 8 Tahun Lalu

Pejabat Houthi beranggapan blokade dan penyerangan yang mereka lakukan adalah bentuk protes atas agresi Israel di Gaza, Palestina yang telah menewaskan lebih dari 38.000 jiwa. Namun imbas serangan ini pelabuhan terbesar Israel mengalami penurunan pendapatan yang tajam dalam kegiatan komersial.

"Harus diakui bahwa pelabuhan ini berada dalam kondisi bangkrut," jelas CEO Pelabuhan Eilat, Gideon Golber dikutip dari Anadolu.

"Hanya satu kapal yang datang ke sini dalam beberapa bulan terakhir. Pihak Yaman telah secara efektif menutup akses ke pelabuhan," imbuhnya.

Sebelum dinyatakan bangkrut, Golber mengatakan bahwa telah terjadi penurunan operasi sebesar 85 persen usai biaya pengiriman impor - ekspor melonjak akibat Yaman melarang kapal menyeberang ke Israel.

Alasan ini yang menyebabkan Israel merugi hingga sepuluh setengah miliar shekel, atau sekitar 3 miliar dolar AS akibat terputusnya jalur Laut Merah dan Laut Arab.

Hingga akhirnya pada awal bulan ini pelabuhan Eilat meminta pemerintah untuk memberikan bantuan keuangan karena pelabuhan ini tidak aktif sejak Tel Aviv meluncurkan perang di Gaza pada Oktober tahun lalu.

“Sejak Houthi mengumumkan pemblokiran Bab-el-Mandeb, kapal-kapal takut melewati perjalanan mereka ke Eilat dan memilih rute yang melewati seluruh benua Afrika dengan cara yang memperpanjang durasi perjalanan sebesar sekitar 20 hari," kata Golber.

Baca juga: Warga Palestina Derita Krisis Kesehatan Mental Sangat Parah akibat Perang Israel-Hamas

Pekerja di Pelabuhan Eilat Jadi Korban PHK

Hampir separuh pekerja di Pelabuhan Eilat Israel kehilangan pekerjaan, setelah pelabuhan terbesar ketiga di Israel itu mengalami pukulan finansial akibat krisis yang melanda di jalur perdagangan Laut merah.

Tak dijelaskan secara spesifik divisi mana saja yang akan terpengaruh dalam PHK kali ini, menurut informasi yang dikumpulkan Federasi buruh Histadrut, pihak manajemen pelabuhan memecat setengah dari 120 karyawannya.

“Separuh pekerja di Pelabuhan Eilat Israel berisiko kehilangan pekerjaan dampak dari perusahaan pelayaran mengubah rute kapal untuk menghindari serangan militan Houthi di Yaman,” jelas juru bicara Federasi Histadrut dikutip dari Al Arabiya.

Tak hanya itu dampak lain yang ditimbulkan dari serangan Houthi juga berdampak buruk bagi sektor bisnis gas alam cair (LNG) Israel. Sebelum konflik laut Tengah memanas, Israel sempat berambisi Israel untuk menjadikan dirinya sebagai eksportir Gas Alam Cair (LNG) terbesar di pasar internasional.

Namun akibat serangan brutal di kawasan itu, Israel semakin kesulitan untuk mengirimkan pasokan gas LNG nya. Sehingga banyak mitra Israel yang memilih untuk beralih ke pasar lainnya yang jauh lebih aman.

Memicu tekanan inflasi dalam jangka pendek hingga Bank Sentral Israel, terpaksa memangkas suku bunga acuan untuk pertama kalinya sejak 2020, dari awalnya 4,75 persen menjadi 4,5 persen.

Selain memicu krisis, perang juga membuat tingkat kemiskinan Israel melonjak tajam. Menurut catatan tahunan yang dirilis perusahaan riset Alternative Poverty Report sebanyak 19,7 persen warga Israel kini kehilangan pendapatan imbas agresi perang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini