News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Yair Netanyahu Tuduh Qatar Sponsor Terbesar Terorisme di Timur Tengah

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yair Netanyahu, putra Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Putra sulung Perdana Menteri Israel, Yair Netanyahu menuduh Qatar sebagai salah satu sponsor terbesar terorisme di Timur Tengah.

Yair tidak menyebutkan 120 tawanan perang Israel yang ditahan di Gaza, yang sedang diupayakan pembebasannya oleh para pemimpin Qatar melalui kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Reaksi pejabat senior Qatar

Seorang pejabat senior Qatar, saat berbicara kepada Walla, menepis tuduhan Yair Netanyahu sebagai “kebohongan dan omong kosong yang tidak bertanggung jawab”.

"Perkataan Yair Netanyahu tampaknya telah disalin langsung dari buku pedoman organisasi ekstremis yang memusuhi dan menentang solusi damai apa pun untuk krisis di Gaza," kata diplomat itu kepada Walla.

"Klaim palsu ini tidak akan meredakan tekanan dari mereka yang lebih memilih untuk melanjutkan perang."

Pejabat itu juga menanggapi tuduhan tentang pendanaan Qatar terhadap universitas-universitas Amerika, dengan menjelaskan bahwa pembayaran tersebut bukanlah sumbangan, melainkan pengeluaran untuk kampus-kampus satelit universitas-universitas tersebut di Qatar.

“Qatar tidak terlibat dalam demonstrasi kampus-kampus baru-baru ini di AS,” pejabat itu menambahkan.

Menurut Times of Israel, Yair Netanyahu telah tinggal di Florida sejak tahun lalu setelah orang tuanya dilaporkan menuntutnya untuk berhenti mengunggah di media sosial dan menghindari komunikasi langsung dengan anggota parlemen atau menteri.

Langkah ini menyusul tuduhan bahwa ia mengobarkan ketegangan di Israel dan memperburuk keretakan diplomatik dengan Amerika Serikat.

Selain kehadirannya yang kontroversial di media sosial, yang telah menyebabkan tindakan hukum , Yair telah menghadapi kritik karena tetap tinggal di AS meskipun perang pecah, sementara puluhan ribu warga Israel kembali ke rumah untuk bergabung dengan 360.000 prajurit cadangan yang awalnya dipanggil.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini