TRIBUNNEWS.COM, AS - Mundur dari pencalonan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden langsung mendukung Kamala Harris.
Namun belum jelas apakah Kamala Harris akan diusung oleh Partai Demokrat.
Sejauh ini, Kamala Harris telah membuat sejarah dengan menjadi wakil presiden perempuan dan kulit hitam pertama dalam sejarah AS.
Tetapi menghadapi kekhawatiran apakah Kamala Harris dapat mengalahkan kandidat Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump.
Hari-hari mendatang akan menunjukkan apakah Harris benar-benar akan diterima oleh partai dan dipilih sebagai kandidat mereka di Konvensi Nasional Demokrat bulan depan.
Pada hari Minggu, Biden menyebut keputusan memilih mantan jaksa Harris untuk tiketnya tahun 2020 sebagai "keputusan terbaik yang pernah saya buat" sambil meminta Demokrat untuk mendukungnya.
"Hari ini saya ingin memberikan dukungan penuh dan dukungan saya agar Kamala menjadi calon partai kami tahun ini," kata Biden dalam sebuah posting di X.
Siapa Kamala Harris?
Kamala Harris, 59, lahir di Oakland, California.
Dia seorang putri dari ibu kelahiran India dan ayah kelahiran Jamaika.
Ia kuliah di Universitas Howard di Washington, DC sebelum mendapatkan gelar sarjana hukum dari Fakultas Hukum Universitas California, San Francisco.
Dia mulai bekerja di kantor kejaksaan wilayah Alameda County, sebelum pindah ke kantor kejaksaan wilayah San Francisco.
Kamala Harris menjadi jaksa wilayah San Francisco pada tahun 2003.
Ia kemudian terpilih menjadi jaksa agung California, peran penegakan hukum tertinggi di negara bagian itu, pada tahun 2010 dan terpilih kembali empat tahun kemudian.
Baca juga: Sosok 3 Kandidat Capres AS Pengganti Joe Biden, Nama Kamala Harris Menguat, Obama Belum Bersikap
Dia terpilih menjadi anggota Senat AS pada tahun 2016 dan menjadi kritikus utama Donald Trump, khususnya dalam hal kebijakan imigrasinya.