Laporan Reporter Tribunnews.Com, Wilhelmina Fitriani
TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Shoko Miyata, kapten tim senam wanita Jepang mengundurkan diri dari Olimpiade Paris 2024 setelah diduga melanggar kode etik tim dengan merokok dan minum alkohol.
Berdasarkan aturan Asosiasi Senam Jepang (JGA) usia legal untuk merokok dan minum di Jepang adalah 20 tahun dan kode etik JGA melarang pesenam melakukan keduanya selama kegiatan tim, berapa pun usianya. Sementara Miyata baru berusia 19 tahun.
Baca juga: Atlet Israel yang Bertanding di Olimpiade Paris 2024 Dijaga Khusus Agen Bersenjata
“Kedua belah pihak membahas masalah tersebut dan memutuskan untuk menarik [Miyata] dari Olimpiade,” kata Direktur Eksekutif JGA Kenji Nishimura dikutip dari CNN, Selasa (23/7/2024).
Nishimura mengatakan bahwa satu insiden merokok yang dilakukan Miyata terjadi di sebuah tempat pribadi di lokasi tertentu di Tokyo dan insiden minum terpisah terjadi di sebuah ruangan di Desa Atlet Pusat Pelatihan Nasional.
Baca juga: Warna Baru Lapangan Badminton Olimpiade Paris 2024: Kombinasi Ungu dan Hijau di La Chapelle Arena
“Dia mulai merokok dan minum-minum karena banyaknya tekanan dari target kompetitif yang ditetapkan,” ujar Nishimura.
Miyata, yang memenangkan perunggu pada balok keseimbangan di Kejuaraan Senam Artistik Dunia 2022, akan menjadi kapten tim putri Jepang yang merupakan debutan Olimpiade.
CNN tengah berupaya menghubungi Miyata untuk meminta komentar. Ia belum memberikan komentar secara terbuka dan tampaknya telah menghapus akun media sosialnya .
Tim wanita negara tersebut berupaya memenangkan medali beregu pertamanya sejak Olimpiade Tokyo 1964.
"Kami ingin meminta maaf dari lubuk hati kami yang terdalam atas ketidaknyamanan dan kekhawatiran yang Anda alami," kata kepala JGA Tadashi Fujita. "Kami benar-benar minta maaf."
Baca juga: Olimpiade Paris 2024 - Seo Seung-jae Pengin Ulangi Kenangan Manis di Kejuaraan Dunia BWF 2023
“Ini bukan hanya tanggung jawab Bu Miyata. Saya yakin seluruh Asosiasi Senam bertanggung jawab. Bu Miyata harus menebus kesalahannya, meskipun demikian, kami akan melakukan yang terbaik untuk mendukungnya, sehingga ia dapat melangkah maju menuju masa depan,” ujar Fujita.