TRIBUNNEWS.COM - Seorang live streamer asal China meninggal dunia setelah melakukan siaran makan-makan selama 10 jam.
Dilansir Daily Mail, streamer wanita berusia 24 tahun, Pan Xiaoting, meninggal dunia pekan lalu diduga karena perobekan perut akibat melahap 10 kg makanan.
Makanan yang ia santap berupa kue-kue dan junk food.
Pan Xiaoting menyiarkan langsung maraton makannya selama 10 jam pada tanggal 14 Juli ketika dia tiba-tiba jatuh pingsan.
Penonton dilaporkan mencoba memberikan bantuan jarak jauh, tetapi itu tidak cukup.
Hasil autopsi mengungkapkan bahwa perut Xiaoting luka parah.
Di dalamnya juga terdapat makanan yang belum sepenuhnya dicerna.
Rincian tentang kematian Xiaoting yang dikabarkan di China sangat sedikit.
Mengonsumsi makanan dalam jumlah besar tanpa henti bisa saja membunuh seseorang, menurut Daily Mail.
Perut dapat "pecah" atau robek akibat peregangan berlebihan.
Baca juga: Sosok Tzuyang, YouTuber Mukbang Asal Korea yang Dapat Perlakuan Kasar dari Mantan Kekasihnya
Selain itu, mengonsumsi makanan dalam jumlah besar juga dapat menyebabkan perut membesar dan buncit, yang dapat menekan pembuluh darah di sekitarnya serta memberi tekanan pada jantung, sehingga meningkatkan risiko serangan jantung.
Hal ini juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit yang parah, yang dapat menyebabkan efek jantung yang parah.
Xiaoting, yang menderita obesitas parah, terkenal di China karena siaran langsung mukbang-nya.
Mukbang adalah sebuah tren yang memperlihatkan orang makan makanan dalam jumlah besar dan banyak di depan kamera.
Biasanya makanan yang dikonsumsi tidak sehat atau junk food.
China sebenarnya telah menerapkan larangan total terhadap video mukbang.
Namun hal ini tidak menghentikan pembuat konten untuk menyiarkan langsung video mukbang mereka.
Dr Andrew Harris, dosen senior psikologi di Nottingham Trent University di Inggris berkata:
"Meski beberapa penelitian menunjukkan bahwa menonton video mukbang dapat mengurangi perasaan kesepian dengan memberikan rasa hubungan sosial atau persahabatan, penelitian lain menunjukkan bahwa konsumsi berlebihan video-video ini dapat memperburuk kesepian dengan mengganti interaksi sosial kehidupan nyata dengan yang lebih virtual."
"Mukbang kini menjadi bentuk kerakusan dan tindakan menyakiti diri sendiri yang mengerikan," menurut ahli diet terdaftar Katie Lopez.
Katie Lopez mengatakan kepada DailyMail.com, "Sedihnya, ini adalah contoh lain dari pengagungan perilaku yang merugikan diri sendiri."
"Lebih khusus lagi, orang-orang ini berisiko mengalami perforasi lambung, peningkatan glukosa dan lipid yang signifikan, gangguan asam/basa, pergeseran elektrolit, dehidrasi, dan kelainan detak jantung."
Kini para dokter memperingatkan bahwa influencer di negara-negara Barat bisa menjadi korban berikutnya, karena beberapa pembuat konten mukbang di AS menjadi sangat populer.
Salah satu content creator mukbang paling terkenal adalah Nicholas Perry, atau yang lebih dikenal sebagai Nikocado Avocado.
Baca juga: Tepati Janji Dali Wassink, Jennifer Coppen akan Unggah Video Mukbang sang Suami dengan Kamari
Nikocado Avocado memiliki 3,8 juta pengikut YouTube-nya.
Pria berusia 32 tahun, dari Pennsylvania itu telah menjadi multi-jutawan dengan memfilmkan dirinya makan makanan dalam jumlah yang tidak wajar dan mendokumentasikan perjalanan kenaikan berat badannya dalam video.
Saat ini beratnya dilaporkan mencapai 158 kg, setelah memulai perjalanannya sekitar tahun 2016 dengan berat sekitar 72,5 kg.
YouTuber lainnya adalah Hungry Fat Chick, atau Candy Godiva, yang menjadi bintang di dunia video mukbang dengan lebih dari 280.000 pelanggan YouTube.
Kekayaan bersihnya berkisar sekitar $1 juta.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)