News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Oksigen Gelap Ditemukan 13.000 Kaki di Bawah Laut, Apa Arti Penemuan Ini?

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nodul laut polimetalik hitam, endapan mineral yang kaya nikel, mangan, dan kobalt, bola-bola ini terbentuk secara alami di kedalaman laut. Belum lama ini, para ilmuwan mengaku menemukan oksigen gelap di dasar laut di dasar laut sedalam 13.100 kaki yang tidak terjangkau sinar matahari.

Sains bekerja berdasarkan prinsip verifikasi, jadi temuan ini perlu dikonfirmasi oleh eksperimen lain yang independen.

Namun, penelitian oleh Sweetman dan timnya menunjukkan beberapa mineral menghasilkan oksigen tanpa menggunakan sinar matahari.

"Fakta bahwa kita memiliki sumber oksigen lain di planet ini selain fotosintesis memiliki konsekuensi dan implikasi yang sangat mendalam," kata Nick Owens, direktur SAMS.

Penemuan ini juga menyoroti perlunya melindungi lingkungan yang memproduksi oksigen sendiri, menurut para peneliti di baliknya.

"Untuk mendukung ekonomi hijau, kita perlu mengekstraksi logam dari tanah atau mungkin dari laut dalam," kata Sweetman.

"Jadi, apa yang telah kami temukan berarti bahwa kita harus berpikir dengan saksama tentang apakah penambangan laut dalam akan dilanjutkan, di mana penambangan itu harus dilakukan karena oksigen ini kemungkinan besar digunakan dalam jumlah berapa pun yang diproduksi oleh ekosistem."

Selain itu, implikasi dari penemuan sumber produksi oksigen laut dalam lainnya membuka pintu untuk meninjau kembali bagaimana kehidupan dimulai di Bumi.

"Fakta bahwa kita memiliki sumber oksigen lain di planet ini selain fotosintesis memiliki konsekuensi dan implikasi yang sangat mendalam," kata Owens.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini