Pada tanggal 22 November, seorang wanita dari Lebanon selatan menerima panggilan telepon di ponselnya dari seseorang yang mengaku sebagai pejabat setempat, menurut sumber yang mengetahui langsung insiden tersebut.
Berbicara dalam bahasa Arab yang fasih, si penelepon bertanya apakah keluarganya ada di rumah, kata sumber tersebut. Tidak, jawab wanita itu, sambil menjelaskan bahwa mereka telah melakukan perjalanan ke Lebanon timur.
Beberapa menit kemudian, sebuah rudal menghantam rumah wanita itu di desa Beit Yahoun, menewaskan lima pejuang Hizbullah termasuk Abbas Raad, putra seorang anggota parlemen senior Hizbullah dan seorang anggota Radwan, kata sumber tersebut.