Laporan mengenai kerusuhan dan protes sudah tidak ada dari Senin lalu (22/7/2024), setelah Mahkamah Agung memenuhi tuntutan mengenai kuota pekerjaan tersebut, Minggu (21/7/2024).
Namun, para demonstran masih mengajukan tuntutan baru mengenai mahasiswa yang ditangkap dan dibunuh.
Para demonstran juga menuntut Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina Wazed harus meminta maaf secara terbuka atas pembunuhan mahasiswa.
Mereka juga meminta Menteri Dalam Negeri Asaduzzaman Khan, Menteri Jalan Raya dan Jembatan Obaidul Quader, Menteri Pendidikan Mohibul Hasan Chowdhury Nowfel, dan Menteri Hukum Anisul Haque untuk mengundurkan diri dari kabinet dan partai.
(mg/mardliyyah)
Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS)