Aschenbrenner mengidentifikasi dirinya sebagai gay.
RaHDit mengklaim daftarnya juga mencakup "seorang tentara bayaran profesional yang bertempur di pihak Kurdi, perwakilan Legiun Asing Prancis, kartel Kolombia, serta individu dari batalion LGBT."
Kebocoran itu terjadi sebulan setelah kelompok peretas itu mengungkap lebih dari 1.000 personel militer Ukraina, termasuk pilot pesawat tak berawak yang diduga terkait dengan serangan terhadap target sipil di Rusia.
Laporan media sebelumnya mengindikasikan bahwa tentara bayaran diduga melakukan banyak kejahatan perang termasuk penyiksaan dan eksekusi tawanan perang Rusia di Ukraina.
Hingga Maret, Kementerian Pertahanan Rusia memperkirakan bahwa setidaknya 13.387 pejuang asing telah mengangkat senjata atas nama Kiev.
Moskow mengatakan menganggap tentara bayaran asing sebagai target yang sah.