News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Bom Brigade Al-Qassam Bikin Tentara IDF Teriak Kesakitan, Banyak Pasukan Israel Tewas Terkapar

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam melakukan serangan mematikan terhadap kendaraan pengangkut pasukan Israel di sebelah timur Khan Younis.

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, kembali membuat tentara Israel kewalahan.

Kini, Brigade Al-Qassam melakukan serangan mematikan di sebelah timur Khan Younis menggunakan bom berjenis Shuath.

Brigade Al-Qassam menyiarkan video yang memperlihatkan para pejuangnya menargetkan pengangkut pasukan Israel di sebelah timur Khan Younis dengan alat Shuath.

Dikutip dari Palestine Chronicle, kelompok tersebut juga mengumumkan penembakan terhadap tentara Israel, dan menargetkan pasukan Israel yang menyerang menggunakan peluru mortir.

Di Jalur Gaza bagian selatan, Al-Qassam juga mengumumkan mereka telah menyerang pasukan militer Israel menggunakan senjata antipersonel.

Akibatnya, banyak tentara IDF yang tewas terkapar dan lainnya mengalami cedera berat.

Serangan itu terjadi di daerah Hay al-Salam, sebelah timur Rafah.

Brigade Al-Qassam juga menargetkan pengangkut pasukan Nimir Israel menggunakan rudal berpemandu jenis Red Arrow di dekat Menara Al-Hussam, Tel Al-Sultan.

Penargetan Nimr, yang didokumentasikan melalui video, mengakibatkan ledakan besar.

Tak hanya Brigade Al-Qassam, kelompok Jihad Islam Brigade Al-Quds juga melakukan perlawanan yang mematikan terhadap pasukan Israel.

Melalui rilisnya, Brigade Al-Quds menyebut telah mengebom kibbutz dan lokasi militer Nahal Oz menggunakan rentetan peluru mortir kaliber berat.

Baca juga: Brigade Hamas Serang Tank Merkava, Tembakkan Roket ke Helikopter Israel, Ini Rincian Operasinya

Kelompok tersebut juga mengebom Sderot dan pemukiman di sekitar Gaza menggunakan rentetan roket, Minggu (28/7/2024) sore.

Para pejuang Al-Quds juga telah membombardir menggunakan peluru mortir dan roket 107mm tentara dan kendaraan musuh Zionis di Situs Abu Oreiban di poros "Netzarim".

Mereka menyebut telah menargetkan derek militer Zionis dan sekitarnya di daerah Al-Zana di poros timur Khan Younis menggunakan rentetan tembakan mortir berat.

Para pejuang Brigade Al-Quds mengonfirmasi sebuah helikopter Israel mendarat di lokasi tersebut untuk mengevakuasi tentara yang tewas dan terluka setelah derek dan sekitarnya terbakar.

Dengan membombardir menggunakan peluru mortir, kata mereka, para tentara dan kendaraan Israel meledak hebat di pemakaman Bani Suheila, sebelah timur Kota Khan Younis.

Erdogan Ancam Invasi Israel

Menyusul rencana Israel melakukan serangan besar-besaran ke Lebanon, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan peringatan keras terhadap Tel Aviv.

Erdogan mengatakan pada Minggu, Turki mungkin menginvasi Israel seperti yang telah dilakukannya di masa lalu di Libya dan Nagorno-Karabakh, meskipun ia tidak menjelaskan jenis intervensi apa yang ia sarankan.

Baca juga: Israel Terancam Diinvasi Turki, Ini Perbandingan Kekuatan Militer Keduanya, Ankara Jauh di Atas

Erdogan, yang telah menjadi kritikus keras terhadap serangan Israel di Gaza, mulai membahas perang itu selama pidato yang memuji industri pertahanan negaranya.

"Kita harus sangat kuat sehingga Israel tidak dapat melakukan hal-hal konyol ini ke Palestina."

"Sama seperti kita memasuki Karabakh, sama seperti kita memasuki Libya, kita mungkin melakukan hal serupa kepada mereka (Israel)," kata Erdogan, dikutip dari Arab News.

"Tidak ada alasan mengapa kita tidak dapat melakukan ini. Kita harus kuat sehingga kita dapat mengambil langkah-langkah ini," lanjutnya.

Perwakilan Partai AK tidak menanggapi panggilan yang meminta lebih banyak detail tentang komentar Erdogan. Israel tidak segera memberikan komentar apa pun.

Baca juga: Iran Pasok Senjata EMP ke Hizbullah, Pakar Keamanan Israel: Jika Benar, Kecoak Pun Tak Akan Selamat

Presiden tampaknya merujuk pada tindakan masa lalu oleh Turki.

Pada 2020, Turki mengirim personel militer ke Libya untuk mendukung Pemerintah Kesepakatan Nasional Libya yang diakui PBB.

Perdana Menteri Libya, Abdulhamid Al-Dbeibah, yang mengepalai Pemerintah Persatuan Nasional di Tripoli, didukung oleh Turki.

Turki telah membantah adanya peran langsung dalam operasi militer Azerbaijan di Nagorno-Karabakh, tetapi tahun lalu mengatakan bahwa mereka menggunakan "segala cara", termasuk pelatihan militer dan modernisasi, untuk mendukung sekutu dekatnya tersebut.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini