TRIBUNNEWS.COM -- Seorang tentara bayaran asal Slovakia, Rastislav Gajdošík dinyatakan hilang sejak 17 Juni 2024 lalu.
Pria 40 tahun itu berjuang untuk Ukraina dan dinyatakan hilang dalam sebuah pertempuran, di dekat Staromaiorske di Oblast Donetsk.
Rekan rekan tentara bayaran yang memiliki nama panggilan "Rusty" tersebut memperkirakan bahwa dia telah tewas dalam pertempuran tersebut.
Baca juga: Vladimir Putin Ingatkan AS Cs Jangan Terapkan Rencana 10 Juli, Rusia Punya Rudal Jarak Jauh
Surat kabar asal Slovakia, Dennik N mengabarkan bahwa Rusty asal Bratislava telah resmi dinyatakan hilang.
Mengutip dari kabar saluran Telegram Rusia, dia diduga gugur saat mempertahankan wilayah Staromaiorske. Teman seperjuangan Rusty juga memperkirakan hal yang sama.
Saat itu pasukan Vladimir Putin menyerbu mereka secara brutal dan banyak yang tewas baik dari sisi Ukraina maupun Rusia. Gajdošík merupakan wakil pemimpin peleton di Legiun Internasional.
Pasukan Ukraina dibantu tentara bayaran dari sejumlah negara tetangga mati-matian mempertahankan kota yang sempat dikuasai lagi oleh Ukraina pada Juli tahun lalu.
Namun akhirnya kota Staromaiorske kembali ditinggalkan tentara Ukraina akibat serangan membabi-buta Rusia.
Berdasarkan laporan, Rusty saat itu berada di posisi yang direbut Rusia. Saat pertempuran ia menghilang.
Teman-temannya pun mengatakan tak mungkin untuk menyelamatkannya. Bahkan membawa jasadnya saja mustahil.
Baca juga: FSB Tangkap Jenderal Angkatan Darat Rusia, Mantan Wakil Pertahanan yang Berpengaruh
Rekan rekan Rusty telah menancapkan bendera Slovakia dengan namanya di antara ribuan bendera di Maidan Nezalezhnosti (Lapangan Kemerdekaan) Kyiv.
Bendera-bendera ini ditancapkan di sana untuk mengenang para pejuang yang gugur. Ia menjadi tentara relawan asal Slovakia pertama yang dinyatakan tewas membela Ukraina.
Sementara, Kementerian Luar Negeri Slowakia mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui hal ini saat media menghubungi mereka.
Rastislav Gajdošík datang ke Ukraina menjadi relawan militer untuk Ukraina sejak hari-hari pertama invasi skala penuh pada tahun 2022.