News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Didera 'Embargo Senyap' oleh Barat, Produksi Senjatanya Lemot, Keamanan Nasional Terancam

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar yang diambil dari lokasi di Israel selatan di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza pada 19 Januari 2024, menunjukkan sebuah tank Israel berguling di sepanjang pagar ketika bangunan-bangunan rusak terlihat di Jalur Gaza di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Hamas.

Padahal, sebelum perang di Jalur Gaza meletus tanggal 7 Oktober 2023, negara itu aktif berdagang dengan Israel.

Negara Zionis itu meyakini keputusan Inggris untuk meninjau lisensi ekspor senjata berkaitan erat dengan keputusan Mahkamah Internasional (ICJ) yang meminta negara-negara di dunia ini untuk tidak membantu Israel.

“Tinjauan atas kepatuhan Israel terhadap hukum kemanusiaan internasional sedang dilakukan,” kata juru bicara pemerintah Inggris.

Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy juga mengatakan hal serupa. Dia berujar para pejabat Inggris tengah meninjau kepatuhan Israel.

Pemerintahan Inggris yang saat ini dikuasai Partai Buruh mulai bertindak tegas kepada Israel.

Inggris baru-baru ini mengumumkan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, badan PBB yang menangani pengungsi Palestina.

Kemudian, Inggris mengurungkan niatnya untuk menyampaikan keberatan atas surat penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant.

Surat itu dikeluarkan oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC).

Baca juga: Tak Ada yang Tersisa, Hizbullah akan Habisi Tank Israel jika IDF Serbu Lebanon

Adapun pemerintah Inggris sebelumnya yang dipimpin oleh Rishi Sunak dari Partai Konservatif mengajukan keberatan atas surat penangkapan itu.

Pada bulan Juli lalu media terkenal asal Amerika Serikat (AS) bernama New York Times melaporkan bahwa IDF kekurangan beragam amunisi.

Amunisi itu termasuk peluru tank berkaliber 120 mm yang banyak digunakan saat perang.

Di samping itu, IDF juga dilaporkan kekurangan suku cadang tank dan kendaraan militer lainnya.

Foto memperlihatkan empat tank Israel. (Laman IDF)

Habisnya amunisi di gudang senjata dan risiko pecahnya perang dengan Hizbullah dilaporkan membuat beberapa jenderal Israel akan bersedia menerima gencatan senjata.

Mantan Penasihat Keamanan Nasional Israel Eyal Haluta meyakini gencatan senjata di Gaza akan memungkinkan militer Israel untuk kembali mempersenjatai diri.

Di samping itu, gencatan senjata akan memungkinkan Israel untuk mempersiapkan diri dengan lebih baik dalam menghadapi Hizbullah jika perang besar pecah.

(Tribunnews/Febri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini