News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Ismail Haniyeh Tewas Dibunuh Israel, Netanyahu Minta Pejabat Tutup Mulut

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta pejabat Israel agar tidak berkomentar soal kematian Ismail Haniyeh, Kepala Biro Politik Hamas.

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dikabarkan meminta pejabat Israel agar tidak berkomentar soal kematian Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, dalam serangan Israel di Teheran, Iran, hari ini, Rabu (31/7/2024), sekitar pukul 02.00 waktu setempat.

"Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memerintahkan para menteri untuk tidak membicarakan pembunuhan Ismail Haniyeh, kepala kantor politik Hamas," kata Iran Economist mengutip laporan media-media Israel hari ini.

Sementara itu, Menteri Warisan Israel, Amikhai Eliyahu, telah terlanjur berkomentar soal kematian Ismail Haniyeh.

"Ini adalah cara yang tepat untuk membersihkan dunia," katanya di akun @Eliyahu_a di media sosial X, Rabu.

"Tidak akan ada lagi perjanjian penyerahan diri yang ilusif dan orang-orang yang dijatuhi hukuman mati ini tidak boleh dibiarkan begitu saja," lanjutnya.

Menteri Zionis ini melanjutkan dengan mengatakan,"Kematian Haniyeh (kemartiran) akan membuat dunia sedikit lebih baik".

Meski menteri tersebut telah berkomentar, tapi belum ada pernyataan resmi yang dikeluarkan Israel terkait hal ini.

"Pembunuhan Ismail Haniyeh terjadi pada pukul 02.00 waktu Teheran, dengan rudal langsung diarahkan ke tubuhnya," kata sumber media Al Hadath, yang membenarkan pembunuhan itu terjadi di tempat tidurnya.

Sebelumnya, Hamas mengonfirmasi pembunuhan Ismail Haniyeh di kediamannya di Teheran, Iran hari ini.

"Gerakan Perlawanan Islam Hamas berduka atas putra-putra bangsa Palestina, bangsa Arab dan Islam, dan seluruh rakyat bebas di dunia: Saudara laki-laki, pemimpin syahid dan pejuang Ismail Haniyeh, pemimpin gerakan, yang meninggal akibat serangan berbahaya Zionis di kediamannya di Teheran, setelah berpartisipasi dalam perayaan pelantikan presiden baru Iran," kata Hamas dalam pernyataannya.

"Kita milik Allah dan kepada-Nya kita akan kembali, dan itu adalah jihad, kemenangan atau kesyahidan," tambahnya, dikutip dari Al Quds.

Baca juga: Daftar 10 Pimpinan Hamas yang Tewas Termasuk Didalangi Israel, Terbaru Ismail Haniyeh

Menanggapi pembunuhan Ismail Haniyeh, Musa Abu Marzouq, anggota kantor politik Hamas mengancam akan membalas Israel.

"Pembunuhan komandan Ismail Haniyeh adalah tindakan pengecut dan tidak akan dibiarkan begitu saja," katanya kepada IRNA.

Sementara itu, Garda Revolusi Iran (IRGC) mengatakan sedang mempelajari dimensi pembunuhan tersebut.

"Kami sedang mempelajari dimensi pembunuhan Ismail Haniyeh di Teheran... dan kami akan mengumumkan hasil penyelidikannya nanti," kata IRGC hari ini.

Jumlah Korban di Gaza

Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 39.400 jiwa dan 90.996 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Selasa (30/7/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel memperkirakan kurang lebih ada 120 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Sementara itu, lebih dari 21.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan Yedioth Ahronoth pada awal Juli 2024.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini