TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengecam keras kebijakan rekan sejawatnya di Inggris, Keir Starmer yang menangguhkan ekspor senjata ke negaranya.
Dalam wawancara eksklusif bersama surat kabar Daily Mail, Netanyahu secara terang-terangan menyebut bahwa pemerintahan Inggris saat ini berada di "arah yang salah" di bawah Starmer yang menggantikan Perdana Menteri Inggris sebelumnya, Rishi Sunak.
Netanyahu menilai penangguhan pengiriman senjata ke Israel mengirimkan "pesan buruk" bahwa Inggris sekarang lebih condong mendukung Hamas dengan keputusannya baru-baru ini.
“Setelah pembantaian Hamas pada 7 Oktober, pemerintah Inggris sebelumnya jelas mendukung kami,” kata Netanyahu, merujuk pada pemerintahan Rishi Sunak.
“Sayangnya, pemerintah yang sekarang mengirim pesan yang membingungkan,” sindir Netanyahu kepada Keir Starmer.
Netanyahu juga mempertanyakan keputusan Starmer yang seolah berbalik 180 derajat dengan hubungan yang dibangun antara pemerintahannya dengan Inggris di masa kepemimpinan PM Rishi Sunak.
“Mereka dulu mengatakan Israel berhak untuk mempertahankan diri, tetapi kini mereka melemahkan kemampuan kami untuk melakukan hal itu" terang Netanyahu.
Meski mendapatkan penangguhan kiriman senjata dari Inggris, Netanyahu menilai kebijakan tersebut tak sedikit pun menghalangi rencananya untuk terus menumpas Hamas.
“Keputusan yang salah ini tidak akan mengubah tekad Israel untuk mengalahkan Hamas, organisasi teroris yang melakukan pembunuhan yang keji terhadap 1.200 orang pada 7 Oktober, termasuk 14 warga Inggris, dan mengambil 255 orang, termasuk lima sandera Inggris," terang Netanyahu.
Netanyahu juga membanding-bandingkan usahanya menumpas Hamas ini seperti apa yang Inggris lakukan pada Perang Dunia II saat melawan Nazi.
“Justru seperti sikap heroik Inggris melawan Nazi yang dianggap penting dalam mengalahkan barbarisme, begitu juga sejarah akan menilai sikap Israel melawan Hamas dan poros teror Iran. Israel akan memenangkan perang ini dan mengamankan masa depan kita bersama,” kata dia.
Baca juga: Resolusi PBB Disahkan, Tuntut Akhiri Pendudukan Israel di Palestina, Beri Waktu 1 Tahun
Keir Starmer Jelaskan Alasan Penangguhan
Terkait alasan Inggris menangguhkan pengiriman senjatanya ke Israel, PM Keir Starmer sebelumnya juga telah buka suara.
Ia mengatakan di depan Parlemen Inggris bahwa embargo ekspor senjata secara parsial ke Inggris merupakan keputusan hukum, bukan karena sebuah kebijakan negara.
Dia mengatakan keputusan untuk menangguhkan ekspor senjata ke Israel murni diambil dari tinjauan oleh Kementerian Luar Negeri Inggris.