Iran telah menyalahkan Israel atas pembunuhan itu, tetapi Tel Aviv menolak untuk mengonfirmasi atau menyangkal keterlibatannya.
“Pemerintah Republik Islam Iran mengutuk tindakan biadab ini, yang dilakukan dengan tujuan khusus di awal kerja Pemerintah Persatuan Nasional, melanggar semua prinsip kemanusiaan dan hukum internasional, dan menargetkan tamu resmi dan diplomatik Republik Islam Iran yang menghadiri upacara pelantikan presiden,” tambah pernyataan itu.
Sementara itu, Palestina juga mengumumkan hari Rabu sebagai hari berkabung atas tewasnya Ismail Haniyeh.
Hal tersebut diumumkan oleh Presiden Mahmoud Abbas.
Baca juga: Iran Umumkan 3 Hari Berkabung atas Tewasnya Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh
Abbas memerintahkan lembaga-lembaga resmi Palestina di Tepi Barat untuk mengibarkan bendera setengah tiang.
Sebagai informasi, Haniyeh terpilih kembali sebagai kepala biro politik Hamas pada tahun 2021 untuk masa jabatan kedua berturut-turut.
Menurut peraturan, jabatan Haniyeh sebagai kepala biro politik Hamas akan berakhir pada tahun 2025.
Haniyeh sendiri tinggal di pengasingan dan membagi waktunya antara Turki dan Qatar.
Selama menjabat sebagai biro politik Hamas, ia telah melakukan misi diplomatik ke Iran dan Turki selama perang, bertemu dengan presiden Turki dan Iran.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Ismail Haniyeh