News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Rusia, Hamas, Houthi, dan Iran Kecam Keras Serangan Israel di Lebanon, Kamala Harris Bela Zionis

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Israel melancarkan serangan udara di Beirut, Lebanon, pada hari Selasa malam, (30/7/2024).

Kecaman turut disampaikan oleh Hamas yang menganggap serangan Israel sebagai "eskalasi berbahaya".

Seperti Hamas, kelompok Houthi di Yaman mengutuk serangan itu dan menyebutnya sebagai pelanggaran atas kedaulatan Lebanon.

Sementara itu, Iran menyebut serangan Israel sebagai tindakan kejam.

Menteri Luar Negeri Iran Nasser Kanaani dalam pernyataannya mengklaim serangan Israel itu tak akan bisa menghentikan Hizbullah.

"Pastinya tak akan bisa menghentikan perjuangan Lebananon yang membanggakan untuk meneruskan jalan terhormat demi mendukung rakyat Palestina yang ditindas dan melawan agresi rezim apartheid Israel," ujar Kanaani.

Warga Lebanon berjalan melewati puing-puing bangunan setelah Israel menyerang ibu kota Lebanon, Beirut, pada hari Selasa, (30/7/2024). (STR / AFP)

Rusia juga mengutuk serangan itu dan menuding Irael telah melanggar hukum internasional setelah menyerang Beirut.

"Ini pelanggaran besar terhadap hukum internasional," kata Kementerian Luar Negeri Rusia.

Baca juga: Israel Serang Ibu Kota Lebanon, Panglima Hizbullah Muhsin Shukr Dikabarkan Selamat

Targetkan panglima senior Hizbullah

Menurut Pasukan Pertahanan Israel (IDF), serangan itu menargetkan panglima senior kelompok Hizbullah.

Al Jazeera melaporkan bahwa ledakan keras terdengar di pinggir Beirut bagian selatan dan diikuti oleh asap yang membubung tinggi.

Sementara itu, media nasional Lebanon bernama National News Agency menyebut serangan Israel itu menargetkan area di sekitar Dewan Shura Hizbullah di Haret Hreik. Dikabarkan setidaknya satu orang tewas.

Militer Israel mengklaim serangan itu adalah balasan atas serangan roket di Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan di Israel.

Serangan itu, menurut Israel, dilancarkan oleh Hizbullah. Namun, kelompok asal Lebanon itu sudah membantah berada di balik serangan tersebut.

"Serangan di Beirut menargetkan panglima yang bertanggung jawab atas kematian anak-anak di Majdal Shams dan pembunuhan banyak warga sipil Israel lainnya," kata militer Israel.

Beirut sudah bersiap menghadapi serangan Israel sejak negara Zionis itu mengancam akan melancarkan serangan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini